Berita NTT

Forum Pemuda NTT Jakarta Pulangkan 2 Korban Calon Tenaga Kerja Ilegal Asal NTT

Forum Pemuda Nusa Tenggara Timur Jakarta berhasil memulangkan 2 korban calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) non prosedural (Ilegal) yang berasal NTT.

Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM /HO-YUSTIN SILA
DISKUSI - Badan Penghubung NTT melalui KTU Tati (baju Hijau) bersama dengan SRIKANDI FP NTT sedang berdiskusi dengan korban TPPO di Jakarta, Senin 20 Maret 2023. 

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Forum Pemuda Nusa Tenggara Timur (FP NTT) melalui Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) FP NTT sekaligus SRIKANDI FP NTT berhasil memulangkan 2 korban calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) non prosedural (Ilegal) yang berasal NTT.

Wakil Ketua Umum DPP SRIKANDI, Yustin Sila yang ikut dalam pelepasan kedua korban tersebut mengatakan, SRIKANDI dan FP NTT resmi melepaskan kedua korban PMI Ilegal yang sudah satu minggu diamankan di Badan Penghubung NTT-Wisma NTT.

"Saya mewakili DPP SRIKANDI Forum Pemuda Nusa Tenggara Timur, kaka Lynce dan teman-teman pengurus SRIKANDI, pada malam hari ini kami hadir di Wisma NTT untuk melakukan perpisahan dengan saudari berdua (korban PMI Ilegal yang pada tanggal 21/3/2023 akan berangkat ke NTT/Red) kita ini, yang sudah satu minggu (menginap di Wisma NTT, yang difasilitasi oleh Badan Penghubung NTT/Red). Dan selama ini, teman-teman dari SRIKANDI sudah sangat luar biasa memberi perhatian kepada mereka dan di-support juga dari Forum Pemuda NTT, semua donatur, orang-orang NTT yang berada di Jabodetabek, yang luar biasa sangat membantu kami,” ucap Yustin Senin 20 Maret 2023 malam.

Baca juga: Usai Dilantik, Pengurus Forum Pemuda NTT Jakarta Serahkan Sembako untuk Panti Asuhan PKBM Cibubur

 

Yustin berharap, Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Pusat serius dalam menengani Pekerja Migran Non Prosedural.

"Kami dari Srikandi berharap bahwa penanganan kasus seperti ini menjadi perhatian serius Pemda, Dinas terkait dan masyarakat NTT pada umumnya. Penanganan Pekerja Migran Non Prosedural seperti ini tidak hanya menjadi tugas Disnakertrans saja tetapi juga lintas sektoral,”ujarnya.

Ia menegaskan, pemerintah segera melakukan upaya promotif dan preventif terhadap kasus PMI non prosedural secara masif.

"Upaya – upaya promotif dan preventif terhadap kasus PMI non prosedural harus dilakukan secara masif. Kolaborasi dalam mengedukasi dan mendesiminasi warga menjadi sangat penting agar bisa mengakses kesempatan kerja luar negeri secara benar dan prosedural,” ungkap dia.

SRIKANDI FP NTT berharap, penegak hukum dapat menindak tegas pelaku perekrutan ilegal baik di NTT itu sendiri maupun semua pihak yang terlibat langsung (yang teroganisir).

"Selanjutnya, kami berharap agar para penegak hukum dapat menindak tegas para perekrut atau para sponsor yang masih berkeliaran di NTT untuk mencari target melalui media sosial atau pembagian brosur. Apalagi perempuan dan anak dibawah umur selalu menjadi sasaran utama,"ungkap Sila.

“Jangan sampai kita terus menunggu korban berjatuhan dulu akibat perekrutan non prosedural seperti ini barulah kita bertindak. Ini menjadi bagian dari sindikat perdagangan manusia atau Human Trafficking yang sudah menjadi penyakit dan PR besar bagi kita semua khususnya NTT. Kita tidak boleh takut dan tidak boleh menyerah dengan mafia kejahatan mengerikan seperti ini,” sambung dia.

Baca juga: Penyulingan Air Minum dari Uap Panas Bumi Rokatenda, Kearifan Lokal Kebanggaan Warga Palue di NTT

Sementara itu, Ketua Umum DPP FP NTT Yohanes H Ndale melalui Ketua OKK DPP FP NTT Fritz Alor Boy yang ikut juga dalam melepaskan kedua korban calon PMI Ilegal itu mengatakan, Forum Pemuda NTT berkali-berkali memulangkan korban PMI Ilegal, TPPO serta lainnya dari NTT.

Lanjutnya, kali ini, katanya, melalui Divisi PPA dan SRIKANDI FP NTT memulangkan dua perempuan korban PMI Ilegal, TV (Atambua) dan S (Kupang). Hari ini, tanggal 20/3/2023, kami (FP NTT dan SRIKANDI-nya/Red) melaksanakan ceremonial khusus untuk perpisahan.

"Forum Pemuda NTT melalui Divisi PPA dan SRIKANDI FP NTT bekerja sama dengan Badan Penghubung NTT berulang kali mengurusi dan memulangkan korban TPPO dari NTT maupun daerah lain. Hari ini, kami kembali memulangkan kedua korban PMI Ilegal yang sudah satu minggu diamankan di Wisma NTT-Jakarta,"ujarnya.

Lantas, sumber dana diperoleh darimana untuk memulangkan para korban PMI Ilegal sebelumnya atau yang saat ini?

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved