Berita Nasional

BPIP: Semua Keyakinan Beragama Harus Dihormati

Pembakaran Al-Quran dan bendera Turki pada Jumat, 24 Maret 2023 oleh kelompok Patrioterne Gar Live di Denmark mencederai nilai etika internasional

|
Editor: Cristin Adal
TRIBUNFLORES.COM/HO-TANGKAPAN LAYAR
BPIP- Staf Khsus BPIP RI, Romo Antonius Benny Susetyo. 

TRIBUNFLORES.COM, Jakarta- Romo Antonius Benny Susetyo, Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), menegaskan aksi pembakaran Alquran yang terjadi di Kopenhagen, Denmark, adalah tindakan yang melanggar prinsip dasar,Rabu 29 Maret 2023.

Pembakaran Al-Quran dan bendera Turki pada Jumat, 24 Maret 2023 oleh kelompok Patrioterne Gar Live di Denmark mencederai nilai etika internasional dan kepantasan dengan adanya aksi pembakaran tersebut.

Berdasarkan rilis yang diterima TribunFlores.Com, Rabu 29 Maret 2023 dari BPIP RI, Romo Benny mengatakan, bahwa kitab suci agama Islam itu adalah suci dan harus dihormati.

"Alquran tidak boleh dilecehkan. Tindakan pembakaran ini telah mengingkari dan mencederai hak-hak mendasar, yaitu menghargai dan menerima sesuai yang berbeda,"tegas Romo Benny.

Baca juga: BPIP Sayangkan Aksi Penutupan Patung Bunda Maria, Romo Benny: Pelanggaran Konstitusi Negara

 

Rohaniwan Katolik ini menegaskan bahwa semua keyakinan dan agama harus dihormati, tanpa terkecuali, di manapun dan oleh siapapun. Dia pun meminta dunia internasional untuk melakukan penegakkan atas tindakan-tindakan seperti ini.

"Persekutuan Bangsa-Bangsa (PBB) harus bertindak mengatur bahwa nilai suci agama, agama dan kepercayaan apapun, harus dihormati. Tidak boleh dilecehkan dan diinjak, dengan tindakan diluar nalar dan nilai kemanusiaan," imbuhnya.

Benny juga mengutip apa yang menjadi penegasan dari Paus Fransiskus. Paus mengatakan bahwa nilai suci dari semua agama harus dihormati. Oleh karena itu, tindakan sewenang-wenangnya ini tidak dibenarkan."

Stafsus Ketua Dewan Pengarah BPIP ini juga meminta agar dunia internasional bukan hanya sekedar mengutuk tindakan-tindakan seperti ini, tanpa ada tindakan nyata.

"Dunia internasional bukan hanya mengutuk saja, tapi ada solusi, ada etika bersama atas perlakuan nilai sakral dan suci terhadap semua keyakinan umat beriman. Karena keyakinan harusnya mendapatkan prioritas perlindungan dan penghormatan yang asasi," jelasnya.

Baca juga: Polwan AKBP Vivick Tjangkung Jabat Kapolres Lembata Pernah Ungkap Kasus Narkoba di Jakarta

Salah satu pendiri Setara Institute ini pun mengajak masyarakat semua untuk bergerak mewujudkan tata dunia global yang damai dan tidak eksklusif, terutama dalam hal agama dan kepercayaan.

"Mari bersama-sama wujudkan tata dunia global demi hormati nilai universal agama. Menginjak nilai agama berarti nilai ketuhanan diinjak-injak juga, dan ini bertentangan dengan nilai kesucian dan kesakralan," tutupnya.

Sebelumnya, Ketua Ketua Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Nasyirul Falah Amru atau Gus Falah, menegaskan aksi pembakaran Alquran di Denmark oleh kelompok sayap kanan Patrioterne Gar Live, sebagai manifestasi kejahatan politik identitas.

"Kelompok kanan di Denmark ini berupaya meraih tujuan politik tertentu, dengan melakukan kapitalisme sentimen ras, etnis, dan agama. Itulah politik identitas yang jahat," katanya, dikutip dari liputan6.com.

Dia pun mengingatkan agar masyarakat Indonesia tidak jatuh pada bahaya politik identitas seperti ini, mengingat Indonesia akan menyongsong tahun pemilu 2024.

"Kita harus mewaspadai kelompok-kelompok yang seperti ini juga; mereka juga bisa muncul di Indonesia, karena sejatinya politik identitas itu membahayakan persatuan nasional," pungkasnya.

Berita TribunFlores.Com lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved