Homepod, Rumah Telur untuk Wisatawan di Desa Liang Ndara Manggarai Barat Sudah Tak Digunakan

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Berto Kalu

POS-KUPANG.COM, LABUAN BAJO - Homestay Rumah Desa berupa homepod berbentuk rumah telur di Desa Liang Ndara, Kecamatan Mbeliling, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur
(NTT) sudah tak difungsikan lagi.

Rumah telur yang dibangun sejak 2019 oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) kini tidak lagi bisa diinap wisatawan.

Padahal sebelumnya, tempat itu merupakan salah satu daya tarik wisatawan yang berkunjung ke Desa Liang Ndara.

Baca juga: Wisata Flores, Eksplor Keindahan Pantai Pasir Putih Watotena di Pulau Adonara

Pantauan TRIBUNFLORES.COM, hampir seluruh dinding rumah telur yang terbuat dari anyaman bambu itu sudah bolong, begitu juga atapnya.

Di dalam bangunan itu tidak lagi ditemukan tempat tidur maupun fasilitas penunjang lainnya. Kaca jendela bangunan itu juga tampak kusam, tidak terawat.

Kepala Desa Liang Ndara, Karolus Vitalis mengaku rumah telur itu mulai tidak terurus sejak tahun 2020.

"Mungkin karena atapnya alang-alang dan tidak cocok dengan kondisi alam di sini, makanya cepat rusak. Kita rencana ganti dengan ijuk," kata dia ditemui di Desa Liang Dara, Kamis 13 April 2023.

Ia menyebut, sebenarnya pemerintah desa sudah berencana merenovasi rumah telur itu. Hanya saja anggaran yang ada diprioritaskan untuk bantuan langsung tunai (BLT) kepada masyarakat saat pandemi COVID-19 melanda, dan penanganan kesehatan termasuk stunting.

"Dua tahun terakhir pembangunan infrastruktur termasuk sektor wisata mandek," katanya.

Pihaknya pun sudah menyampaikan kondisi rumah telur itu ke Kemenparekraf.

Baca juga: Jumlah Ranmor di NTT 761.117 Unit, yang Bayar Pajak Hanya 356.241 Unit

Selain ke kementerian, pihaknya juga meminta bantuan banyak pihak untuk merenovasi rumah telur, termasuk ke Bank Dunia. Namun hingga kini belum ada respon.

Ia menambahkan, sejak diresmikan pada tahun 2019 silam, rumah telur itu sudah sering diinapi wisatawan asing.

"Ada dua kamar di dalamnya. Satu malam sewanya Rp 3.500.000. Semoga tahun ini bisa direnovasi, sehingga wisatawan bisa menginap di rumah telur ini lagi," tutupnya.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News