Lahir Bayi Kembar Siam di Larantuka

Kondisi Terkini Bayi Kembar Siam Pasca Operasi di RSUD Larantuka, Flores Timur

Bayi kembar siam di Larantuka Flores Timur masih di RSUD Larantuka hingga kini. Kedua bayi kembar asal Adonara masih dirawat di RSUD Larantuka, Flotim

Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM/PAUL KABELEN
BAYI KEMBAR PASCA OPERASI - Kondisi bayi kembar siam perempuan berangsur pulih di RSUD dr. Hendrikus Fernandez Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Rabu 10 Mei 2023. Bayi kembar siam di Larantuka Flores Timur masih di RSUD Larantuka hingga kini. Kedua bayi kembar asal Adonara masih dirawat di RSUD Larantuka, Flotim 

Pihaknya berencana melepaskan alat bantu pernapasan atau ventilator secara bertahap setelah pemeriksaan lab dan rontgen.

"Laurentini dan Laurentini terus membaik, tidak ada distres nafas, minum ASI terus ditingkatkan, hari ini ada perawatan rutin luka operasi," ungkapnya.

Pihaknya terus melakukan pemantauan secara intensif di NICU RSUD dr. Hendrikus Fernandez Larantuka.

Biaya operasi buah hati pasangan Fransiskus Boli (33) dan Emiliana Pone Aran (26) ini ditanggung langsung oleh BPJS Kesehatan.

8 Jam Operasi

Sebelumnya, tim dokter spesialis berhasil melakukan operasi pemisahan bayi kembar siam dempet perut di RSUD dr. Hendrikus Fernandez Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Minggu 7 Mei 2023.

Operasi yang dilakukan sejumlah dokter spesialis dari RSUD dr. Soetomo Surabaya dibantu tim medis dari Kupang dan Maumere dimulai sekitar pukul 07.30 Wita.

Menurut Spesialis Bedah Anak atau SpBA (K), dr. Ariadi, mengatakan proses pemisahan memakan waktu hampir delapan jam karena tim medis masih melakukan penutupan dinding perut.

Meski demikian, ungkapnya, namun proses pemulihan memerlukan waktu cukup lama pasca operasi sekat dinding dada salah bayi yang sebelumnya mengalami gangguan pernapasan.

"Puji Tuhan bahwa bisa terpisah tidak terlalu lama, kemudian memang perlu waktu untuk penutupan sekat dinding dada dan dinding perut. Fase kritis masih belum selesai," ungkapnya kepada awak media.

Saat ini, tim dokter dari Spesialis Anak atau SpA (K) dan Spesialis Anestesi atau Sp An (K) masih melakukan penanganan lebih lanjut.

"Mohon bantuan doanya karena sekarang tim kami masih bekerja," katanya.

Ariadi pun membeberkan beberapa hambatan yang dihadapi saat operasi, salah satunya keterbatasan sarana prasarana berupa alat kesehatan.

"Ada kesulitan-kesulitan, memang betul keterbatasan sarana prasarana. Ada beberapa yang kita biasa gunakan, di sini tidak tetsedia," ungkapnya.

Ia belum bisa menghitung secara matematis perihal tenggat waktu bayi kembar siam melewati masa kritisnya tersebut.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved