Berita Ngada
Ukir Skor Mentereng, SMP Negeri 2 Bajawa Raih Juara 1 Lomba Cerdas Cermat IPA Flores - Lembata
ekolah Menengah Pertama (Pertama) Negeri 2 Bajawa, Kabupaten Ngada, berhasil menyabet juara pertama Lomba Cerdas Cermat (LCC) (IPA)
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Oris Goti
TRIBUNFLORES.COM, BAJAWA - Sekolah Menengah Pertama (Pertama) Negeri 2 Bajawa, Kabupaten Ngada, berhasil menyabet juara pertama Lomba Cerdas Cermat (LCC) Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang digelar di Kabupaten Ende, melibatkan SMP/MTS sedaratan Flores dan Lembata, pada 26 - 27 Mei 2023 lalu.
Torehan prestasi ini disambut gembira oleh kepala sekolah, para guru, orangtua dan siswa-siswi SMP Negeri 2 Bajawa. Sebagai bentuk motivasi, segenap keluarga besar SMP Negeri 2 Bajawa menggelar syukuran di Aula sekolah tersebut, Senin 29 Mei 2023.
Tiga siswa - siswi yang berhasil membawa SMP Negeri 2 Bajawa keluar sebagai juara Lomba Cerdas Cermat IPA tersebut antara lain, Kristanti Ekasari Brata, Maria Fasce Siga dan Albertus Crhistiano Anu Sese, diberi kesempatan untuk menceritakan pengalaman mereka mengikuti lomba.
Perolehan poin SMP Negeri 2 Bajawa dalam babak final Lomba Cerdas Cermat IPA itu terbilang mentereng atau sangat jauh dibandingkan dengan perolehan poin peserta dari sekolah lain.
Baca juga: Ratusan Murid SD dan TK di Maumere Ikut Lomba Mewarnai dan Menggambar pada Momen Harkitnas
SMP Negeri 2 Bajawa mencatatkan 783 poin, disusul SMP Negeri 1 Bajawa dengan 233 poin yang menempati juara kedua. Sementara itu, tuan rumah dan selaku penyelenggara, SMP Katolik Frateran Ndao Ende, menempati juara ketiga dengan 141 poin dan juara keempat SMP Santo Gabriel Ndona dengan 79 poin.
Kristanti mengatakan, persiapan yang dilakukan sebelum lomba yakni belajar bersama guru pembimbing dan belajar mandiri di rumah. "Kami sangat senang bisa juara, terima kasih untuk guru pendamping, kepala sekolah, para guru dan orangtua," ujarnya.
Albertus mengatakan, hal yang paling berkesan mengikuti Lomba Cerdas Cermat di Ende adalah, dirinya dan kedua temannya bisa saling membantu menjawab pertanyaan - pertanyaan yang diberikan.
Hal senada diutarakan, Maria Fasce Siga. Menurutnya, kekompakan untuk saling mengisi kekurangan masing-masing membuat mereka percaya diri berhadapan dengan peserta lomba dari sekolah - sekolah lain.
Baca juga: Pesan Menyentuh Marselino Ferdinan untuk PSN Ngada Junior
Ibu Kepala SMP Negeri 2 Bajawa, Maria Koroda Edo, kepada TRIBUNFLORES.COM, menerangkan, sejak awal dirinya yakin ketiga anaknya itu bakal juara. Keyakinannya didasarkan pada kemampuan anak - anak dan kepiawaian dua guru pendamping yakni, Ibu Irene Ule dan Bapak Veus Dovan.
Dia menguraikan, sebelumnya dua guru pendamping tersebut, pernah membawa siswa - siswi SMP Negeri 2 Bajawa mengikuti Lomba Cerdas Cermat Fisika Nusa Tenggara Timur (NTT) di Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang dan berhasil meraih juara III.
"Yang pertama saya sangat yakin bahwa bapa ibu guru IPA ini adalah guru yang luar biasa yang bisa membawa siswa - siswi ke ajang perlombaan. Jadi ketika kami mendapat surat untuk ikut lomba di Ende, saya menunjuk bapa ibu guru ini sebagai guru pendamping," ujarnya.
Maria berpesan, agar ketiga anaknya tetap rendah hati dan rajin belajar sehingga bisa bersaing dalam level yang lebih tinggi. Dia juga mengingatkan untuk patuh terhadap orangtua dan guru.
Baca juga: Bupati Ngada Andreas Paru Resmikan Zona Penerima Kebun Raya Wolobobo
Apa Kata Guru Pendamping
Irene Ule menuturkan, waktu persiapan menghadapi Lomba Cerdas Cermat di Ende, cukup singkat, yakni hanya dua minggu. Namun, minimnya waktu persiapan, katanya, bukan hambatan berarti karena anak - anak punya kemauan dan daya juang.
"Mereka punya kemauan dan semangat, sehingga semua materi mata pelajaran, mereka pelajari sungguh - sungguh dan puji Tuhan mereka bisa sampai juara. Dan, perolehan poin SMP Negeri 2 Bajawa jaraknya sangat jauh dari sekolah lain" ujarnya.
Menurutnya, tiga anak yang mewakili SMP Negeri 2 Bajawa pada Lomba Cerdas Cermat IPA tersebut, sudah punya pengalaman mengikuti Lomba Cerdas Cermat Fisika di Undana Kupang.
"Waktu itu memang untuk Fisika saja, tapi kali ini yang juara, tidak hanya Fisika, tapi juga Biologi dan Kimia. Saya apresiasi, dalam waktu yang singkat mereka bisa mempersiapkan diri pelajari materi," pungkasnya.
Veus Dovan, mengatakan dalam proses pendampingan, tentu sebagai guru pendampingan ada kekurangan. Menurutnya, guru perlu terlebih dahulu menguasai materi yang mau diajarkan kepada siswa - siswi.
Kata Veus Dovan, ketika seorang pendamping atau guru sungguh menguasai materi yang mau diajarkan, dia akan lebih mudah mentransfer pengetahuan kepada siswa-siswi, bahkan dengan pilihan kata, kalimat atau contoh yang sederhana.
Dia mengapresiasi kemauan siswa - siswi untuk mengikuti bimbingan. Kemauan itulah yang sangat mendukung proses pendampingan. "Seorang anak kalau membangkang, kita ajar itu sulit. Jadi dasarnya mereka punya kemauan. Ketika itu ada, mudah," pungkasnya. (ORC).
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Ukir Skor Mentereng
SMP Negeri 2 Bajawa
Juara 1 Lomba Cerdas Cermat IPA Flores - Lembata
TribunFlores.com
Flores Timur Butuh 50 Ribu Vaksin Booster Rabies, Vian Tokan : Anggaran 1,5 Miliar |
![]() |
---|
Komitmen KSP Kopdit Pintu Air Weetabula Siap Genjot Kinerja Pelayanan Dengan 5 S |
![]() |
---|
Tangani Rabies di Manggarai, Camat Emil Minta Anjing Diikat dan Pemiliknya Buat Pernyataan |
![]() |
---|
Ratusan Murid SD dan TK di Maumere Ikut Lomba Mewarnai dan Menggambar pada Momen Harkitnas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.