Berita NTT

Cerita Kapolsek di NTT Sisihkan Gaji Beli Makanan Bergizi untuk Balita Stunting

Sosok Kapolsek NTT itu sangat mengispirasi. Kapolsek di NTT itu menyisihkan gaji bulanannya untuk membeli makanan khusus anak stunting di NTT.

Editor: Gordy Donovan
Dokumen Jean Sakalla
POSE BERSAMA - Iptu Jeane Sakalla saat bersama anak-anak di Kecamatan Alor Barat Daya, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT) 

Makanan bergizi itu diberikan kepada anak-anak setiap pagi pukul 08.00 Wita sampai pukul 10.00 Wita, di Markas Polsek Alor Barat Daya, mulai hari Senin hingga Jumat.

Jeane juga mengajak petugas medis Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Moru untuk bekerja sama dalam kegiatannya itu.

Dia meminta petugas Puskesmas Moru, agar terus memeriksa kondisi anak-anak, dengan menimbang berat badan, memantau pertumbuhan dan kesehatan.

Alhasil, berkat kerja sama antara Jeane bersama anggotanya dengan petugas medis serta warga dalam memberikan gizi yang seimbang kepada 36 anak stunting selama setahun, membuat perubahan signifikan.

"Kondisi saat ini, dari 36 anak, 34 di antaranya telah memenuhi target gizi. Sedangkan dua orang belum, karena ada penyakit bawaan dan masih dalam perawatan," ungkap Jeane.

Baca juga: Polisi Periksa 3 Saksi Kasus Persetubuhan Anak di Bawah Umur Oleh Oknum Polisi di Labuan Bajo

 

Ajak masyarakat tanam kelor

Setelah membantu anak-anak bebas dari stunting, Jeane lalu mencari solusi agar orangtua bisa memanfaatkan hasil alam guna membantu asupan gizi bagi anak-anak.

Dia kemudian mengumpulkan warga dan mengajak mereka untuk menanam kelor. Karena bagi dia, kelor memiliki nilai gizi yang tinggi.

Jeane menyebut, satu gelas air daun kelor, kandungan gizinya setara dengan sembilan gelas susu.

"Kepada masyarakat, saya sampaikan soal kandungan gizi yang ada pada kelor. Setelah mereka paham, kami lalu bersama-sama menanam kelor," kata Jeane.

Menurut Jeane, alasan memilih kelor karena sangat mudah ditanam dan tidak butuh perawatan yang ekstra.

Apalagi, kata dia, konstur tanah di Pulau Alor yang sangat subur dan cocok untuk semua jenis tanaman, termasuk kelor.

Selain untuk makanan sehat dan bergizi, daun kelor juga bisa dijual di pasaran dengan harga yang lumayan membantu ekonomi warga.

"Jadi bagi saya, kelor menjadi salah satu solusi bagi warga di wilayah ini. Selain sehat, juga memiliki nilai ekonomis," ujar dia.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved