Berita Flores Timur
Diibalut Tenun Lamaholot, Perempuan Flores Timur Dalami Pemberdayaan Ekonomi
Kaum perempuan utusan dari sepuluh kecamatan di Kabupaten Flores Timur antusias mengikuti materi motivasi agar tangguh melakukan usaha produktif.
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Paul Kabelen
TRIBUNFLORES.COM, LARANTUKA-Sebanyak 60 perempuan pelaku ekonomi kreatif dari sepuluh wilayah kecamatan di Kabupaten Flores Timur, Provinsi NTT tampak anggun dengan balutan kebaya dan sarung tenun motif khas Lamaholot.
Mereka amat ceria mengikuti kegiatan pemberdayaan ekonomi perempuan yang diselenggarakan Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Flores Timur di Hotel Sun Rise, Larantuka, Kamis 15 Juni 2023.
Kepala DP2KBP3A Flores Timur, Sri Ardirahayu mengawali arahannya dengan memberikan motivasi bagi perempuan agar lebih tangguh menciptakan usaha-usaha produktif.
Sri Ardirahayu merasa gembira karena ruangan untuk saling berbagi pengalaman itu didominasi oleh perempuan berbusana tenun, ciri khasnya orang Lamaholot.
Baca juga: Makna Tujuh Tiang Penyangga Rumah Adat Lewokluok di Flores Timur
Menurutnya, pelbagai masalah yang hingga kini masih dihadapi kaumnya akan berkurang apabila perempuan sudah lebih berdaya.
"Kalau perempuan sudah berdaya, pasti masalah-masalah lain juga akan berkurang, misalnya kekerasan-kekerasan dalam rumah tangga," katanya sebelum membuka kegiatan secara resmi.
Bukan hanya memaparkan materi oleh Dinas P2KBP3A Flores Timur dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Flores Timur, namun ada juga satu tokoh perempuan inspiratif turut berbagi pengalamannya.
Dia adalah Owner Depot An Nur Sambal, Nurhayati Burhan. Tenaga kesehatan RSUD dr. Hendrikus Fernandez Larantuka berstatus ASN ini sukses menciptakan produk sambal yang diolah dari potensi alam laut Flores Timur.
Baca juga: Warga Boru Kedang di Flores Timur Minta Julie Laiskodat Panen Perdana Ikan Ikan Lele
Sang istri anggota polisi ini membawakan materi tentang starategi cerdas untuk meningkatkan penjualan, sambil berbagi pengalamannya selama merintis usaha produktit sejak 2017.
"Ada sembilan varian sambal ikan, dan semuanya memang produk lokal berbahan dasar hasil laut kita," tuturnya.
Menurutnya, pelaku usaha harus jelih menangkap peluang dan membaca kebutuhan konsumen. Tips ini dinilai ampuh dan ia sudah mengalaminya ketika menghadapi pandemi Covid-19.
"Kita bisa lihat peluang, harus pintar. Sekarang ini orang-orang lagi butuhkan apa, ini jangka panjang atau pendek," tuturnya.
Ia berharap pengalamannya bisa memotivasi 60 pelaku usaha yang hadir dalam kegiatan pemberdayaan ekonomi perempuan, termasuk semua perempuan di ujung timur Pulau Flores umumnya. *
Berita TRIBUNFLORES.COM lainnya di Google News
Berita Flores Timur hari ini
Perempuan Flores Timur
Kain tenun Lamaholot
Dinas P2KBP3A Flores Timur
TribunFlores.com hari ini
Calo Jual 150 Pekerja Ilegal Ende Rp 3-7 Juta Perkepala, Polres Ende Limpahkan Empat Berkas |
![]() |
---|
Enam Unit Ambulans dan Pusling Bodong Dikandangkan di Halaman Polres Ende |
![]() |
---|
Bupati Sumba Barat Turun Lapangan Cek Pengerjaan Jalan Puunaga |
![]() |
---|
Satgas Pangan Polda NTT Awasi Produk Pangan Layak Konsumsi |
![]() |
---|
Penjelasan Polisi soal Penemuan Jasad Pria di Oeba Kota Kupang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.