Berita Lembata
Etnis Kedang Timur Lembata Menganut Aliran Kepercayaan Edang Wela
Etnis masyarakat Kedang Timur di Kabupaten Lembata masih menganut aliran kepercayaan Edang Wala sebagai agama bumi yang masih eksis sampai saat ini.
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, RICKO WAWO
TRIBUNFLORES.COM, LEWOLEBA-Pegiat budaya Kedang, Kabupaten Lembata, Eman Ubuq berniat mendaftarkan Edang Wela sebagai aliran kepercayaan asli masyarakat etnis Kedang yang menghuni wilayah timur Kabupaten Lembata pada Kemendikbudristek.
Jika negara mengakui Edang Wela sebagai salah satu aliran kepercayaan di Indonesia maka para penganutnya pun bisa tetap eksis di tengah masyarakat.
Eman menyebut Edang Wela sebagai agama bumi atau agama yang dianut masyarakat Kedang sebelum masuknya agama samawi seperti Kristen dan Islam.
"Edang itu sebuah lokasi, situs masa lalu yang di situ komunitasnya menganut kepercayaan Edang Wela," kata Eman saat memberikan materi kebudayaan kepada para peserta Sekolah Lapang Kearifan Lokal di Desa Hoelea II, Kecamatan Omesuri, Kamis, 22 Juni 2023.
Baca juga: Komisi II DPRD Lembata Desak Kontraktor Selesaikan 50 Paket Proyek PEN Sebelum Bulan Juli
Salah satu tujuan mendaftar Edang Wela sebagai aliran kepercayaan yang diakui negara menurut dia yaitu mengubah stigma masyarakat yang sekarang menganggap Edang Wela sebagai kepercayaan kafir.
Meski sudah menganut agama Katolik Roma, Eman mengaku diri sebagai seorang penghayat keyakinan Edang Wela.
"Tapi saya bukan penganut Edang Wela," tegasnya.
Dia menyebutkan, di Kedang (Kecamatan Omesuri dan Buyasuri) penganut Edang Wela berjumlah tidak lebih dari 20 orang. Mereka tidak menganut agama Kristen atau Islam dan tetap mempraktikkan kepercayaan Edang Wela.
Baca juga: Melchias Mekeng Salurkan Sapi Kurban dan Sembako di Sikka, Flotim dan Lembata
Sebenarnya, secara sosial dan budaya, katanya, ritual-ritual Edang Wela masih banyak dipraktikkan masyarakat Kedang dalam banyak kegiatan termasuk sistem kekerabatan yang masih berlaku sampai saat ini.
"Dalam kehidupan sosial kami tetap hayati ini. Di perjuangan menolak tambang emas pada awal tahun 2000-an, ritual paling kecil sampai ritual paling besar itu ada. Di situ saya kemudian sadar ini adalah sebuah agama," kenangnya.
Seperti agama lainnya, Edang Wela juga punya ajaran-ajaran, ritual-ritual, dan nilai nilai kehidupan yang cukup kompleks mengatur relasi manusia, alam dan Tuhan. Saat ini Eman sedang menyiapkan penerbitan buku yang berkaitan dengan aliran kepercayaan Edang Wela.
"Kita perlu hidupkan lagi Edang Wela. Kita harus temukan dulu pohonnya. Makanya saya Ingin meratifikasi ini untuk menjadi kepercayaan masyarakat adat. Kita orang Katolik atau Islam tapi kita tetap penghayat Wela," tegasnya.
Baca juga: Anjing Gigit 300 Orang, Kasus Rabies Nihil di Lembata
Eman yakin Edang Wela merupakan identitas asli Orang Kedang dan perlu diwarisi. Hilangnya identitas ini banyak berdampak negatif seperti kehidupan antar masyarakat dan alam yang tidak harmonis lagi.
"Kalau ini tidak didiskusikan maka saya yakin identitas atau jati diri orang Kedang ini tidak ada lagi," pungkasnya. *
Berita TRIBUNFLORES.COM di Google News
Berita Lembata Hari Ini
Etnis Kedang Timur Lembata
Budayawan Lembata Eman Ubuq
Aliran kepercayaan
TribunFlores.com hari ini
Aliran kepercayaan Edang Wela
Pengunduran Diri Gubernur NTT Belum Dijawab Presiden |
![]() |
---|
Sempat Dirawat 10 Menit di RS Siloam Labuan Bajo, Turis Cina Meninggal Usai Menyelam |
![]() |
---|
Sopir Meninggal Sebelum Antri BBM, Buruh Bagunan Meninggal Setelah Dipijat Rekannya |
![]() |
---|
Sehari NTT Kedatangan Empat Peti Pekerja Migran Indonesia |
![]() |
---|
Cegah Virus Rabies di Timor, Dosen Peternakan Sarankan Vaksinasi HPR atau Pemusnahan Masal |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.