Berita NTT

Cegah Virus Rabies di Timor, Dosen Peternakan Sarankan Vaksinasi HPR atau Pemusnahan Masal

Pengajar jurusan peternakan Politeknik Pertanian Negeri Kupang menyarankan pemerintah melakukan vaksinasi masal atau pemusnahan HPR mencegah rabies.

Editor: Egy Moa
POS-KUPANG.COM/HO-AHOLIAB
Pakar peternakan Politeknik Pertanian Negeri Kupang, Aholiab Aoetpah, S.Pt, M.Rur.Sc, Ph.D.  

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ray Rebon

POS-KUPANG.COM, KUPANG-Dosen Peternakan Politeknik Pertanian Negeri Kupang, Aholiab Aoetpah, S.Pt, M.Rur.Sc, Ph.D, mengungkapan penyebaran rabies dapat dicegah dengan vaksinasi masal atau pemusnahan masal hewan penyebar rabies (HPR).

Dosen Jurusan Peternakan Politani Kupang ini mengatakan bahwa apabila pemerintah mengadakan vaksinasi masal HPR,  harus ditindaklanjuti dengan kebijikan anggaran.

Menurut dia, pemerintah wajib untuk melakukan program vaksinasi masal bagi HPR di seluruh daratan Timor, terutama di daerah zona merah wabah rabies.

"Vaksinasi masal ini harus dimulai dari titik zona merah sebaran virus rabies," kata Aholiab kepada POS-KUPANG.COM, Jumat 23 Juni 2023.

Baca juga: Murid SD Digigit Anjing Bulan Februari 2023, Korban Meninggal Keempat Virus Rabies di TTS

Menurut dia, apabila pemerintah tidak mengambil kebijakan dan penindakan untuk mengadakan vaksinasi masal, maka langkah pencegahan lainnya ialah pemusnahan masal. 

Pemusnahan masal HPR, kata dia hanya dilakukan di daerah zona merah penyebaran virus rabies. Sedangkan vaksinasi masal wajib di seluruh wilayah daratan pulau timor.

Diharapkan kepada masyarakat, wajib untuk mewaspadai hewan-hewan penyebar rabies. 

Menurut dia, masyarakat tidak boleh untuk memanjakan hewan peliharaannya, karena situasi yang urgen.

Baca juga: Waspada, Rabies di Timor Tengah Selatan Disebut Ancam Kabupaten Lain di Pulau Timor NTT

"Hanya dua pilihan cegah rabies, pemusnahan masal HPR, atau manusia yang menjadi korban," tandasnya.

Ditambahkan bahwa, masyarakat di NTT pada umumnya melakukan pemeliharaan HPR, khususnya hewan Anjing, tidak pernah serius.

"Hewan anjing kita punya tidak pernah terurus, sehingga virusnya masuk, mudah sekali penyebarannya," tambahnya. *

Berita TRIBUNFLORES.COM lainnya di Google News

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved