Berita Lembata

Kunjungan Wisatawan Ke Tempat Wisata di Lembata Meningkat

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur menyebut jumlah kunjungan wisman

Penulis: Ricko Wawo | Editor: Hilarius Ninu
TRIBUNFLORES.COM/RICKO WAWO
SALAH SATU TEMPAT WISATA DI KABUPATEN LEMBATA. 

LAPORAN REPORTER TRIBUNFLORES.COM, RICKO WAWO

TRIBUNFLORES.COM, LEWOLEBA-Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, menyebut jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke daerah itu per Mei 2023 berjumlah 177 orang, lebih tinggi bila dibandingkan dengan tahun 2022 yakni sebanyak 153 orang.

"Jumlah wisman per Mei 2023 jauh lebih besar bila dibandingkan dengan jumlah wisman keseluruhan per tahun 2022. Artinya kunjungan mulai banyak ke Lembata. Nanti kita lihat Juni ini pasti naik lagi," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, Yakobus Andreas Wuwur di Lewoleba, Kabupaten Lembata, Jumat, (23/6/2023).

Berdasarkan data Disparekraf Lembata, jumlah kunjungan wisman sebelum COVID-19 yakni pada tahun 2019 sebesar 152 orang.

Angka itu menurun menjadi tiga orang pada tahun 2020, lalu tidak ada kunjungan sama sekali pada tahun 2021.

 

Baca juga: Warga Lewoleba Ingin Polres Lembata Tetap Buka Car Free Day

 

 

Setelah adanya pelonggaran kebijakan bepergian saat pandemi COVID-19, angka kunjungan wisman ke Lembata mulai merangkak naik.

Yakobus menjelaskan besarnya angka kunjungan ke Lembata per Mei 2023 bila dibandingkan dengan jumlah keseluruhan wisman tahun 2022 menunjukkan optimisme kebangkitan pariwisata di daerah itu.

Artinya, kata dia, geliat pariwisata mulai hidup sehingga bisa berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat di daerah yang dikunjungi wisman.

Lebih lanjut dia menjelaskan wisman yang berkunjung lebih memilih destinasi wisata budaya seperti wisata budaya ke Lamalera yang terkenal dengan tradisi penangkapan ikan Paus.

Selanjutnya para wisman yang berkunjung juga tertarik untuk melihat produk tenun ikat yang tersebar di beberapa lokasi seperti Lamalera dan Ile Ape.

Selain itu lama tinggal para wisatawan juga mencapai tiga hari.

"Mereka juga menyukai aktivitas snorkeling dan diving. Itu biasanya wisatawan dari Perancis dan Italia," dia menyebutkan.

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved