Berita Lembata
Yayasan Kawula Karya Sudah Hasilkan Tiga Ribu Alumni
Anak-anak Lembata yang tidak bisa melanjutkan pendidikan di SPG Podor Larantuka pun akhirnya masuk SPG Kemasyarakatan.
Penulis: Ricko Wawo | Editor: Hilarius Ninu
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, RICKO WAWO
TRIBUNFLORES.COM, LEWOLEBA-Pada tahun 1971, banyak anak dari Lembata tidak bisa melanjutkan pendidikan setingkat SMA di Sekolah Pendidikan Guru (SPG) Podor di Larantuka karena kapasitas sekolah yang tidak memadai. Pada saat itu, anak-anak dari Lembata tidak punya banyak pilihan untuk melanjutkan pendidikan setelah tamat SMP, apalagi yang ingin menjadi guru.
Tak mau anak-anak Lembata putus sekolah, lima orang guru sekolah dasar (SD) asal Lembata yakni Alex Murin, Servas Lengari, YB Liliweri, Ignasius Begaju dan Yos Keluli Purab kemudian berinisiatif membuka satu sekolah pendidikan guru (SPG) Kemasyarakatan pada tahun 1971.
Anak-anak Lembata yang tidak bisa melanjutkan pendidikan di SPG Podor Larantuka pun akhirnya masuk SPG Kemasyarakatan.
Pada tahun pertama, SPG Kemasyarakatan membuka sekolah di Larantuka. Kemudian pindah ke Lewoleba, Pulau Lembata pada tahun berikutnya. Sekolah ini awalnya masih beroperasi dengan meminjam gedung sekolah SD Nusa Tadon dan SMPK Santo Pius sebelum akhirnya mendapat 6 hektare tanah di Bluwa.
Baca juga: Kawula Karya Lembata Memanggil Para Alumni, Rayakan Pesta Emas dan Reuni Akbar
Pada tahun 1973, kelima orang pendiri SPG Kemasyarakatan ini membuka Yayasan Kawula Karya sekaligus membuka satu Sekolah Menengah Ekonomi Atas (SMEA), cikal bakal dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang masih bertahan sampai sekarang.
“Waktu itu kalau mau sekolah guru, kita harus keluar dari Lembata dan pergi ke SPG Podor Larantuka. Tapi pada tahun 1971 SPG Podor tidak bisa tampung lagi, maka orang tua-orang tua kita buka SPG,” kenang Martin Pukan, Ketua Yayasan Kawula Karya, di kediamannya di Bluwa, Kota Lewoleba, Sabtu, 1 Juli 2023.
Pada tahun-tahun berikutnya, Yayasan Kawula Karya membuka setidaknya empat sekolah di bawah naungannya yakni SPG Kemasyarakatan, SMA Kawula Karya dan Sekolah Pertanian Pembangunan (SPP) Kawula Karya, dan SMEA Kawula Karya. Dari empat sekolah ini, Yayasan Kawula Karya setidaknya sudah menghasilkan tiga ribu lebih alumni yang tersebar di seluruh Indonesia dan luar negeri.
Di Lembata, jebolan Kawula Karya tersebar di hampir seluruh bidang pekerjaan dan profesi. Kini, tersisa SMK Kawula Karya (sebelumnya SMEA). Sedangkan, tiga sekolah lainnya sudah tidak ada lagi. Dalam rangka perayaan 50 tahun (pesta emas) Yayasan Kawula Karya, panitia akan menggelar reuni akbar pada tanggal 7 Juli 2023.
Sekarang sudah banyak pilihan sekolah di Lembata, siswa yang berminat untuk bersekolah di SMK Kawula makin berkurang. Dia mencatat setidaknya tiga kali SMK Kawula Karya mengalami penurunan peserta didik. Siswa terbanyak pernah mencapai hampir 600 orang, tapi terendah pernah hanya 50 peserta didik.
Banyak pihak pun sempat meminta Martin untuk mengalihkan SMK Kawula Karya dari sekolah swasta menjadi sekolah negeri. Tapi dia menolak. Alasannya, Martin ingin mempertahankan Yayasan Kawula Karya sebagai satu-satunya yayasan yang didirikan awam Katolik dan bukan oleh tarekat (biara Katolik) Katolik. Kendati demikian, Martin mengakui dukungan pemerintah untuk SMK Kawula Karya sangat luar biasa sehingga sekolah itu masih bertahan hingga kini.
Di usia sepuhnya, Martin Pukan tetap bersemangat mengurus Yayasan Kawula Karya. Istrinya pernah memintanya untuk mencari kader anak muda yang bisa menggantinya menjadi ketua yayasan. Martin Pukan hanya menjawab, “mana ada orang yang mau urus yayasan pendidikan seperti ini tanpa dapat uang sepeser pun.”
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News'
Kawula Karya Lembata Memanggil Para Alumni, Rayakan Pesta Emas dan Reuni Akbar |
![]() |
---|
Lantik Kades Terpilih, Bupati Agas Minta Jangan Rombak Perangkat Desa Sebelumnya Tanpa Alasan Jelas |
![]() |
---|
Festival Wolobobo Ngada Punya Peluang Besar Kembali Masuk KEN 2024 |
![]() |
---|
Kopdit AMT Buka TP Sita, Bupati Manggarai Timur Agas Andreas: Dekatkan Pelayanan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.