Festival Wolobobo 2023
Festival Wolobobo Ngada Punya Peluang Besar Kembali Masuk KEN 2024
Juknisnya sedang disusun. Dan kami yakin, dengan apa yang ada di sini, Wolobobo Ngada Festival yah, memiliki kesempatan yang
Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Nofri Fuka
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Oris Goti
TRIBUNFLORES.COM, BAJAWA - Pihak Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menilai Wolobobo Ngada Festival punya peluang besar untuk kembali masuk dalam Kharisma Event Nusantara (KEN) 2024.
Hal itu disampaikan Josua Simanjutak, Staf Khusus Menparekraf, Bidang Produktivitas, Nilai Tambah Kekayaan Intelektual, dan Daya Saing, saat diwawancarai awak media di Taman Kartini Kota Bajawa saat Festival Wolobobo Ngada 2023.
Josua mengatakan, saat ini pihaknya tengah mempersiapkan kurasi KEN 2024.
"Juknisnya sedang disusun. Dan kami yakin, dengan apa yang ada di sini, Wolobobo Ngada Festival yah, memiliki kesempatan yang besar dapat didukung dan dipilih oleh kurator di tahun 2024," kata Josua.
Baca juga: Wisatawan Mancanegara Menari Jai dan Dero pada Festival Wolobobo Ngada 2023
Festival bisa masuk KEN dinilai dari konsep, dampak, pengelolaan serta potensi untuk dikembangkan menjadi event lebih besar.
Namun Josua memberikan catatan penting soal promosi. Dia mengatakan promosi harus lebih ditingkatkan lagi, terutama menargetkan wisatawan dari luar Nusa Tenggara Timur (NTT). Sementara untuk produk wisata, menurut Josua sudah Ngada luar biasa.
Kopi, Tenun dan Bambu, tema besar dalam Festival Wolobobo Ngada 2023 dan beragam kekayaan budaya Ngada telah lama ada, menjadi identitas dan menempatkan Kabupaten Ngada dalam peta agro maupun heritage nasional.
Tiga elemen tersebut menjadi identitas maupun pertegasan branding Kabupaten Ngada, mempertemukan potensi budaya dan alam daerah.
Sebagaimana diketahui kopi Arabika Bajawa Flores telah diakui sebagai salah satu kopi berkualitas terbaik secara nasional pun global dan telah memiliki Perlindungan Indikasi Geografis sejak Maret 2018 melalui Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis (MPIG).
Demikian pun bambu yang tumbuh subur di setiap pekarangan kampurng dan ladang warga Ngada sudah bertahun-tahun diminati pasar arsitektur ramah lingkungan (eco friendly architectur), khususnya bambu Bheto' yang kini kian tersohor.
Tenun Ngada yang khas dan berkarakter kuat turut mendapatkan tempat istimewa bagi kalangan pecinta wastra Nusantara.
Perhelatan Wolobobo Ngada Festival 2023 dimanfaatkan untuk menunjukkan hasil karya para penggiat Tenun, Kopi dan Bambu selain tentu saja potensi-potensi lain dari Kabupaten Ngada. (ORC).
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/flores/foto/bank/originals/Jai-di-Ngada.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.