Berita Manggarai

Kasat Polair Polres Manggarai Jelaskan Laporan Agus Tower ke Polda NTT

Kasat Polair Polres Manggarai menjelaskan duduk soal dugaan kasus penganiayaan yang dilaporkan ke Polda NTT oleh Agustinus Woro,pria pemanjat menara.

Penulis: Charles Abar | Editor: Egy Moa
TRIBUNFLORES.COM/ALBERT AQUINALDO
AGUS TOWER - Agustinus Woro alias Agus Tower saat berada di SPKT Polres Sikka setelah selama 15 jam berada di atas papan reklame di depan Gelora Samador Maumere. Tadi malam berada di Polres Sikka, Jumat 2 September 2022. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM,Charles Abar

TRIBUNFLORES.COM,RUTENG-Diadukan oleh Agustinus Woro (55) alias Agustinus Tower atas dugaan penganiayaan ke Mabes Polri, Kepala Satuan Polisi Air (Polair) Polres Manggarai, IPTU Jessy Silahoy memberikan tanggapanya.

Jessy dilaporkan semasa menjabat Kasat Intel Polres Ngada atas kasus pembakaran dokumen di Polsek Aimere pada Februari 2023. Laporan itu dilayangkan Agustinus ke Mabes Polri direspon dan meminta Agustinus untuk dipriksa di Polda NTT pada  5 Juni 2023.

Usai diperiksa, Agustinus membuat Laporan Polisi (LP) dugaan Laporan Pembakaran Dokumen oleh IPTU Jessy Silahoy yang saat ini menjabat Kasat Polair Polres Manggarai.

Jessy mengakui sudah mendapatkan informasi terkait laporan tesebut.

Baca juga: Agus Tower Laporkan Kasat Polair Polres Manggarai ke Polda NTT, Ini Kasusnya

"Iya saya sudah mendapat informasi terkait laporan itu, dari Provos Ngada," kata Jessy, melalui sambungan telepon. 

Kejadiannya, diakui Jessy, berlangsung saat dia menjabat Kasat Intel Polres Ngada.  Agus berasal dari Maghilewa, Desa Inerie, Kecamatan Inerie kerap memanjat tower kembali melakukan serupa di Bajawa, Kabupaten Ngada. Polres Ngada membujuk  Agus supaya urun dari tower.

Namun, aksinya  berlanjut dengan memanjat tower di Aimere,mengibarkan bendera yang bukan merah putih tapi putih merah sejajar.

"Saya nasehat dia disitu dan berpelukan dan dia nangis- nangis. Saya kasih pengertian yang baik dengan dia, kemudian saya kasih ongkos balik ke kampung dan tidak boleh lagi buat begitu," ungkap Jessy.

Baca juga: Polres Flores Timur Persilahkan Keluarga Korban Lapor Polisi

Menyangkut pembakaran dokumen miliknya,diakuinya dilakukan oleh Polres Ngada untuk menghentikan aksinya menyebarkan ajaran yang diduga makar

"Menurut saya itu supaya jangan dia susah itu, dia coba-coba makar itu. Saya hanya bakar sampel yang aslinya saya ada simpan, terkait dengan kerajaan Nusantara," lanjut Jessy 

Lanjut Jessy, buku-buku terkait kerajaan Nusantara itu yang bersangkutan Agus Woro sudah sebarkan ke sekolah-sekolah namun ditolak oleh sekolah-sekolah di Bajawa.

"Pemerintah juga menolak, kerena bacaannya negara kita ini bukan Negara Republik Indonesia,dan dia sudah perbanyak buku-buku itu," ungkap Jessy.

Baca juga: Breaking News : Diduga Lecehkan Siswinya, Oknum Kepsek di Flores Timur Bakal Diadukan ke Polisi

Terkait laporan itu, Jessy siap dipanggil menghadap untuk mengklarifikasi, dan menyerahkan beberapa barang-barang milik Agustinus 

"Saya siap dipanggil kemana saja, saya siap untuk klarifikasi, sampel dan bendera saya masih simpan, " lanjut Jessy. *

Berita TRIBUNFLORES.COM lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved