Berita NTT

Awal Juli 2023, NTT Terima 73 Peti Jenazah Pekerja Migran Non Prosedural

Kasus Kematian Pekerja Migran Indonesia PMI) non prosedural asal NTT berlangsung setiap waktu. Sampai awal Juli 2023, tercatat 73 peti jenazah.

Editor: Egy Moa
POS-KUPANG.COM /IRFAN HOI
JENAZAH - Tampang keluarga dari Niko Olla saat memegang foto almarhum ketika melakukan penjemputan jenazah di kargo Bandara El Tari Kupang. Kamis 6 Juli 2023 siang. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

POS-KUPANG.COM, KUPANG- Pemulangan jenazah Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Nusa Tenggara Timur terus berdatangan.  Sampai awal bulan Juli 2023, BP3MI NTT mencatat 73 jenazah PMI.

Sebagian besar dipulangkan dari Malaysia dengan berbagai penyakit yang diderita hingga berujung kematian. Semua PMI juga disebut-sebut merupakan non prosedural. 

Terbaru, Kamis 6 Juli 2023, jenazah ke-72 berasal dari Desa Lamapaha, Kecamatan Klubagolit Kabupaten Flores Timur. Niko Olla (54) yang dipulangkan dari Sandakan, Malaysia  akibat infeksi aliran darah. 

Almarhum diterbangkan dari Malaysia, dan transit di Jakarta lalu dibawa ke Kupang menggunakan pesawat Garuda pada Kamis siang. 

Baca juga: Pemulangan Jenazah Pekerja Migran Indonesia Asal NTT Terus Berdatangan

Perwakilan keluarga, Wilhelmus menyebut selama ini almarhum sering kembali ke kampung halamannya. Ia bolak balik ke kampung.   Istri dan anaknya semua berada di kampung. Terakhir almarhum pulang kampung pada bulan Maret 2023 lalu.  Di Malaysia, Niko bekerja sebagai buruh di salah satu toko bangunan. 

Setelah jenazah tiba di Kupang langsung dibawa ke pelabuhan penyebrangan Bolok Kupang dan selanjutnya dibawa ke Larantuka dan diseberangkan lagi menuju kampung halaman di Pulau Adonara. 

Wilhelmus mengatakan, keluaraga yang ada di Kupang hanya memfasilitasi kelancaran jenazah dari kargo Bandara El Tari Kupang ke Pelabuhan Bolok. Pihaknya menerima kejadian itu sebagai salah satu bagian yang tidak bisa ditawar. 

Sisi lain, Wilhelmus mengapresiasi keberadaan BP2MI yang membantu proses pemulangan. Ia berkata, sebelumnya dia sering melakukan pengurusan jenazah.

Baca juga: Cerita Misonaris SVD NTT Melayani Umat Katolik Suku Indian di Pedalaman Amazon

"Saya senang dengan BP3MI ini. Dulu-dulu saya sering urus pemulangan jenazah dan belum ada BP3MI," sebutnya. 

Dia mengaku skema dulu yang digunakan adalah pihak perusahan berkoordinasi langsung dengan keluarga untuk penjemputan di kargo. Selanjutnya ia bertanggungjawab hingga jenazah itu tiba di kampung halamannya. 

Kehadiran BP3MI ini, menurutnya sangat membantu. Dia berharap agar petugas selalu membantu segala proses yang ditempuh selama tahapan pemulangan jenazah PMI.  

Selain Niko Olla, pada hari yang sama NTT juga menerima jenazah Hendrikus Kako (59) asal Roworena Barat, Kecamatan Ende Utara, Kabupaten Ende. Almarhum merupakan Jenazah PMI yang ke-73 dan dipulangkan dari Selangor Malaysia.

Baca juga: Imigrasi Maumere Hadiri Penyusunan Renja Satker 2024 di Lingkungan Kanwil Kemenkumham NTT

Ia meninggal dunia akibat penyumbatan aliran darah. Hendrikus telah meninggal dunia pada 26 Juni 2023 di rumah sakit Tengku Ampuan Rahimah, Selangor Malaysia Barat. Jenazah akan diterima keluarga dan petugas BP3MI NTT pukul 19.45 Wita di kargo Bandara El Tari Kupang. 

Rencananya jenazah akan diberangkatkan dengan KM Awu pada, Jumat 7 Juli 2023. Diketahui, jenazah PMI asal Ende yang akan dibawa dengan KM Awu berjumlah dua orang. Satu jenazah telah tiba di Kupang terlebih dahulu. 

Steven Gunawan, petugas dari BP3MI NTT menyebut jumlah hingga Kamis siang sudah ada 72  orang. BP3MI NTT juga memfasilitasi jenazah PMI dari NTT yang dipulangkan tidak melewati kargo Bandara El Tari Kupang.

Jenazah asal Manggarai ini menggunakan rute dari Malaysia - Denpasar dan Labuan Bajo, Manggarai Barat. Ia meninggal dunia karena nyeri dada. BP3MI NTT membantu proses dengan menyediakan mobil ambulance untuk mengantar ke daerah asalnya.

Baca juga: BREAKING NEWS: Kejari NTT Tahan Wakil Ketua DPRD Sumba Barat, Ini Kasusnya

Steven Gunawan mengimbau bagi masyarakat yang bekerja ke luar negeri agar menggunakan perusahan yang resmi ketika bekerja ke negara lain. 

"Bekerja ke luar negri adalah hak tiap warga negara tapi mari gunakan perusahaan yang resmi untuk berangkat ke luar negeri," ujarnya. 

Steven Gunawan menyebut dibanding tahun lalu, grafik pemulangan jenazah PMI asal NTT di tahun ini justru lebih cepat. Hampir tiap pekan jenazah tiba di Kupang. Dia bilang tahun lalu, memang jumlah jenazah berada di angka 80-an, tetapi grafik pemulangan tidak secepat ini. 

"Ini kali lebih cepat. 2,3,4 jenazah dipulangkan," sebut Steven Gunawan. *

Berita TRIBUNFLORES.COM lainnya di Google News

 

 

 

 

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved