Berita NTT
Wakil Gubernur NTT Minta Pemerintah Pusat Percepat Pembangunan Wilayah Perbatasan
Wakil Gubernur (Wagub) Nusa Tenggara Timur (NTT), Johni Asadoma meminta Pemerintah Pusat (Pempus) agar mempercepat pembangunan di
Ringkasan Berita:
- Wagub NTT Johni Asadoma meminta pemerintah pusat mempercepat pembangunan wilayah perbatasan RI–Timor Leste.
- Ia menegaskan perbatasan bukan hanya soal keamanan, tetapi juga pintu masuk pembangunan ekonomi dan sosial, serta bagian dari beranda terdepan NKRI.
- Pembangunan harus mengacu pada Rencana Induk Batas Wilayah Negara dan Kawasan Perbatasan (Renduk BWNKP), dengan fokus pada penegasan garis batas, pembangunan PLBN, dan pengembangan ekonomi masyarakat perbatasan.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Wakil Gubernur (Wagub) Nusa Tenggara Timur (NTT), Johni Asadoma meminta Pemerintah Pusat (Pempus) agar mempercepat pembangunan di wilayah perbatasan negara antara Indonesia dan Timor Leste.
Johni Asadoma menyampaikan itu ketika menjadi narasumber dalam Rapat Koordinasi Perencanaan dan Pengendalian Pengelolaan Batas Wilayah Negara dan Kawasan Perbatasan (Rakorendal) Tahun 2025, yang diselenggarakan oleh Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) Republik Indonesia (RI), Selasa (18/11/2025).
Dalam paparannya, Johni Asadoma menyampaikan sejumlah isu strategis terkait kondisi wilayah perbatasan di NTT, khususnya yang berbatasan dengan Timor Leste.
Baca juga: Marak Open BO di Maumere, Satpol PP Sikka Ungkap Keterlibatan Pemilik Hotel
Ia menyoroti perlunya penguatan infrastruktur dasar, konektivitas antar wilayah, dan pelayanan publik agar pengelolaan perbatasan berjalan optimal.
“Percepatan pembangunan perbatasan hanya bisa berhasil jika ada sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan kementerian/lembaga. Pendekatan terpadu dan adaptif sangat penting agar masyarakat di perbatasan benar-benar merasakan manfaatnya,” ujar, Rabu (19/11/2025) dalam pernyataannya.
Mantan Kapolda NTT itu menekankan bahwa perbatasan bukan hanya soal keamanan, tetapi juga pintu bagi pembangunan ekonomi dan sosial.
Ia optimis, melalui kolaborasi lintas level pemerintahan akan mempercepat pembangunan kawasan perbatasan, memperkuat kedaulatan, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sebagai bagian dari beranda terdepan NKRI.
Menko Polkam Djamari Chaniago menyebut seluruh program lintas kementerian/lembaga harus mengacu pada Rencana Induk Batas Wilayah Negara dan Kawasan Perbatasan (Renduk BWNKP), agar pembangunan perbatasan dapat berjalan secara terpadu.
Ia menekankan, kawasan perbatasan merupakan Beranda Terdepan Bangsa yang harus dikelola serius untuk memberikan manfaat nyata bagi masyarakat yang tinggal di garis terluar.
“Pemerataan pembangunan di daerah perbatasan menjadi tanggung jawab bersama pemerintah pusat dan daerah,” ujar Djamari.
Djamari menjelaskan, ada beberapa yang menjadi fokus utama dalam rakor tersebut, seperti penegasan garis batas negara, pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN), dan pengembangan ekonomi masyarakat perbatasan.
Pertama, untuk menegaskan garis batas perbatasan antara RI dan negara tetangga. Kedua, Pemerintah akan membangun PLBN di beberapa titik. Ketiga, pengembangan pertumbuhan ekonomi masyarakat di perbatasan.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/flores/foto/bank/originals/asadoma-dan-perbatasan-NTT.jpg)