Pemilu 2024
Bawaslu Lembata Gelar Sosialisasi Pengawasan Pemilu di SLB Negeri Desa Pada
Tak hanya itu, sebagai bagian dari pengawasan melekat, para difabel juga diajak untuk terlibat dalam pengawasan pelaksanaan Pemilu 2024 mendatang.
Penulis: Ricko Wawo | Editor: Gordy Donovan
Menurutnya prinsip-prinsip Pemilu seperti aksesibilitas yang ramah bagi semua pemilih benar-benar sedang diperjuangkan oleh KPU dan Bawaslu Kabupaten Lembata.
Ramsia berharap KPU dan Bawaslu Kabupaten Lembata tetap konsisten memperjuangkan hak-hak pilih kaum difabel termasuk pada saat hari H pencoblosan di tempat pemungutan suara (TPS).
Dia menekankan bahwa masalah difabel tidak hanya tentang orangnya saja, tetapi bagaimana mengatasi hambatan bagi mereka dalam aktifitas sehari-hari terutama saat pencoblosan.
Baca juga: Mantan Kadis PKO Sikka Bilang Iswadi Bohong Serahkan Uang Rp 642 Juta Lebih
"Misalnya akses mereka ke tempat pemilu, TPS, bagaimana berinteraksi dengan mereka (kaum difable) secara ramah, tidak ada diskriminasi. Seperti itu yang sangat diharapkan," ungkapnya.
Dia menjelaskan bahwa FPKDK Lembata akan berkoordinasi dengan KPU dan Bawaslu Kabupaten Lembata terkait hal-hal apa saja yang harus dipenuhi di TPS untuk menyiapkan akses yang mudah bagi kaum difable.
"Kita forum akan menyerahkan ceklis aksesibilitas standar yang harus dipenuhi oleh KPU di TPS. Misalnya yang teman-teman yang tidak bisa melihat apa yang harus disiapkan, yang tuli apa yang harus disiapkan. Nanti kita akan bikin checklis-nya jika mereka (KPU) belum punya modul seperti SOP yang ditetapkan," ungkap Ramsia.
Dia yakin jika semua hal teknis terpenuhi, maka partisipasi pemilih difabel di Lembata akan meningkat dari tahun-tahun sebelumnya. (*)
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.