Pekerja Migran Indonesia

NTT Kembali Terima Jenazah Pekerja Migran Indonesia Non Prosedural dari Malaysia

Jenazah PMI non prosedural tersebut bernama Marselinus Siga, berlamat di RT/31, Desa Marapokot, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo

Editor: Hilarius Ninu
POS-KUPANG.COM /RAY REBON
Jenazah PMI non prosedural asal Nagekeo saat tiba di Cargo Bandara El Tari Kupang.   

Laporan  Rreporter POS-KUPANG.COM, Ray Rebon

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali lagi menerima satu jenazah Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Kabupaten Nagekeo yang selama ini mengais rupiah secara non prosedural di Malasya.

Jenazah PMI non prosedural tersebut bernama Marselinus Siga, berlamat di RT/31, Desa Marapokot, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo, NTT.

Jenazah diberangkatkan menggunakan pesawat Garuda GA 448, dan tiba di Cargo bandara El Tari Kupang sekira pukul 13.00 Wita dan disambut oleh pihak BP3MI NTT dengan Suster Laurentina (Pemerhati Jenazah TKI).

Tiba di Cargo El Tari Kupang, jenazah langsung dibopong menuju mobil ambulance RUSD W.Z Yohanes Kupang, dan akan disemayamkan sementara di ruang pemulasaran jenazah, sambil meunggu jadwal kapal untuk dikirim ke kampung halamannya.

 

Baca juga: Jenazah Josef Bili Lete, Pekerja Migran Indonesia asal Sumba Babarat Daya Tiba di Kupang

 

 

Pemerhati jenazah TKI, Sr. Laurentina mengatakan bahwa, jenazah Marselinus Siga merupakan PMI non prosedural yang selama ini bekerja di Malasya.

Menurut Sr. Laurentina, dirinya tidak mengetahui jelas informasi tentang jenazah tersebut, karena tidak ada pihak keluarga yang menjemput jenazah.

"Kami kurang informasi, karena tidak ada keluarga yang datang jemput jenazah," ungkapnya.

Informasi tentang jenazah tersebut, menurut dia, diperolehnya langsung dari jaringan di Malasya.

"Beberapa hari lalu teman di Malasya kirim ke saya informasi tentang alm ini, informasi ini lalu saya koordinasi dengan BP3MI guna proses untuk kirim dari sana," lanjutnya.

Walaupun dibatasi dengan informasi tentang alm dan keluarganya, Sr. Laurentina telah berkoordinasi dengan Romo Perno di Ende, yang akan menjemput dan mengantar jenazah ke kampung halamannya.

Kata dia, almarhum meninggal akibat beberapa penyakit yang dideritanya, selama bekerja di Malasya.

Sumber: Pos Kupang
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved