Berita Lembata
Komisi II DPRD Lembata Kritik Pamsimas Sumur Bor Tanpa Air di Lamalera A dan Atakowa
Pembangunan infrastuktur air minum untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dilakukan oleh Pemerintah Lembata belum memberikan manfaat yang maksimal.
Penulis: Ricko Wawo | Editor: Egy Moa
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, RICKO WAWO
TRIBUNFLORES.COM, LEWOLEBA-Anggota Komisi II DPRD Lembata Petrus Bala Wukak (PBW), dan Frid Tukan menyoroti proyek air minum yang tidak bermanfaat untuk masyarakat di Desa Lamalera A dan di Kampung Atakowa. Jaringan pipa dan sumur bor di dua wilayah itu sudah tersedia tanpa air yang bisa dinikmati.
Dua proyek bermasalah itu terungkap dalam rapat dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Lembata, Selasa 8 Agustus 2023. PBW, mengangkat contoh proyek Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) di Desa Lamalera A, Kecamatan Wulandoni. Sedangkan Frid Tukan membeberkan kasus sumur bor di Kampung Atakowa, Kecamatan Lebatukan.
Di Desa Lamalera A, kata PBW akronim Petrus Bala Wukak, masyarakat sudah sering mengeluhkan kalau proyek itu tidak bermanfaat karena masyarakat masih juga kesulitan air bersih karena pipa-pipa tidak mengeluarkan air.
"Kalau ada program masuk ke desa coba cek jangan sampai kadaluarsa. Harus cek. Jangan sampai masukkan program hanya kejar target saja. Uang dibuang percuma, masyarakat yang susah," katanya.
Baca juga: Pengmas di Lembata, Dekan Kesehatan Universitas Citra Bangsa Apresiasi Go Serewi Puskesmas Waipukang
Menurut dia, banyak program air bersih dari pemerintah yang mubasir karena perencanaan proyeknya sudah salah sejak awal. Ada kasus di mana jaringan pipa sudah dibuat tetapi air tidak keluar. Ada juga yang mata airnya sudah ada tetapi jaringan pipanya bermasalah.
"Harus dikaji betul. Kalau proyek itu dibuat dan tidak ada asas manfaat maka sia sia. Kita minta dinas tindaklanjuti," ungkapnya.
Frid Tukan yang mengangkat masalah program sumur bor di Kampung Atakowa menyimpulkan kondisi yang sama bahwa program sumur bor itu sudah gagal sejak perencanaan.
"Air belum ada tapi pipa sudah keliling desa," ujarnya.
Baca juga: KPU Lembata Peringatkan 46 Bakal Calon Legislatif Tidak Memenuhi Syarat Terancam Gugur
Masalah ini, kata dia, terus dipersoalkan dalam banyak pertemuan tapi sampai sekarang belum ada tindak lanjut yang memuaskan masyarakat. Frid bahkan berniat melaporkan masalah proyek sumur bor ini ke aparat penegak hukum (APH).
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas PUPR Kabupaten Lembata, Arko Korohama mengakui pompa sumur bor di Atakowa tidak berfungsi lagi. Dia menyatakan pemerintah akan memperhatikan membenahi masalah-masalah yang disampaikan oleh para wakil rakyat. *
Berita TRIBUNFLORES.COM lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.