Kebakaran Lahan di Flores Timur
Perilaku Buruk dengan Alam, Warga Flotim Diminta Jangan Buka Kebun dengan Bakar
Hampir setiap tahun selalu ada. Ini karena kebiasaan buruk warga kita yang selalu membuka lahan dengan membakar hutan
Penulis: Paul Kabelen | Editor: Nofri Fuka
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Paul Kabelen
TRIBUNFLORES.COM, LARANTUKA - Kebakaran hebat di lereng Gunung Lewotobi dan sekitar pemukiman warga Desa Riangrita, Kecamatan Ile Bura, Kabupaten Flores Timur diduga dipicu perilaku buruk masyarakat.
Media ini mencatat, hampir setiap tahun wilayah itu sering kebarakan, khususnya ketika memasuki musim kemarau. Api disebut-sebut berasal dari puntung rokok dan pembukaan kebun baru.
Pelaksana Tugas (Plt) Kalak BPBD Flores Timur, Abdur Razak Jakra, mengatakan peristiwa di Ile Bura menjadi pembelajaran serius untuk masyarakat Flores Timur umumnya.
"Hampir setiap tahun selalu ada. Ini karena kebiasaan buruk warga kita yang selalu membuka lahan dengan membakar hutan," katanya kepada wartawan, Sabtu 26 Agustus 2023.
Baca juga: Damkar dan Mobil Tangki Dikerahkan untuk Padamkan Lahan Terbakar di Flores Timur
Menurutnya, Pemerintah Provinsi NTT telah mengeluarkan instruksi tengang waspada kebakaran saat musim kering.
Namun, jelasnya, masyarakat seperti acuh meski pihaknya sudah berungkali kali melakukan himbauan.
"Sejak awal ketika gubernur mengeluarkan keputusan waspada musim kering, kita himbau agar jangan membuka lahan dengan cara bakar, dan juga perburuan liar yang biasanya juga membakar hutan," tandasnya.
BPBD Flores Timur langsung berkoordinasi dengan Satpol PP, Pemerintah Kecamatan Ile Bura, Koramil 1624-06 Boru, dan Polsek Wulanggitang untuk memadamkan api.
Satu unit mobil damkar dan tiga mobil tangki bersama puluhan petugas dikerahkan untuk memadamkan api di puluhan titik kebakaran.
Proses pemadaman masih berlangsung dan beberapa titik sudah lebih aman. Namun, masih ada banyak lokasi kebakaran dekat Ojan atau tak jauh dari Desa Dulipali.
Seorang warga, Sophia Somi Puka (49), mengaku kaget lantaran api begitu cepat melahap pohon dan komoditi mete. Api juga merambat dari ruas jalan sampai ke kawasan hutan.
"Kami tahu pas api sudah besar. Kejadian kemarin malam," katanya di lokasi.
Menurutnya, tiga tahun belakang sudah aman, namun kebakaran justru kembali terjadi di tahun 2023. Kondisinya dinilai tidak jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.
"Saya hanya di kampung saja jadi kurang tahu (sumber apinya). Tapi api besar seperti yang terjadi beberapa tahun lalu," ungkapnya.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Kebakaran Lahan di Flores Timur
Perilaku Buruk dengan Alam
Warga Flotim
Jangan Buka Kebun dengan Bakar
TribunFlores.com
Pemangku Kepentingan di Lembata Bikin Rencana Kesiapsiagaan Atasi Kebakaran |
![]() |
---|
Mobil dan Motor Milik Egenius Selamat dari Lidah Api Saat Kebakaran di Namangkewa |
![]() |
---|
Kebakaran Rumah di Sikka, Korban Alami Kerugian Rp 30 Juta |
![]() |
---|
Lurah Tenda Lapor ke BPBD dan Dinsos Manggarai Bantu Korban Kebakaran |
![]() |
---|
Polisi Selidiki Sebab Kebakaran Rumah Mantan Camat Rahong Utara di Ruteng |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.