Berita Manggarai Barat

Momen HUT ke-7, Bintang Bangunan Labuan Bajo Gandeng Pegiat Lingkungan Bersihkan Pantai

Jadi kita bantu, inikan tempat wisata ya..wisata obyek. Bintang Bangunan bekerjasama dengan Dinas Lingkungan

|
Penulis: Nofri Fuka | Editor: Nofri Fuka
TRIBUNFLORES.COM/HO-IST
Menyongsong hari ulang tahun yang ke-7, Bintang Bangunan menggandeng pegiat lingkungan di Labuan Bajo membersihkan pantai yang kotor karena dipenuhi sampah. Aksi bersih sampah yang bertajuk Clean Up X tersebut berlangsung di Pantai Pede dan sekitarnya, Labuan Bajo, Manggarai Barat, pada 8 September 2023. 

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Menyongsong hari ulang tahun yang ke-7, Bintang Bangunan menggandeng pegiat lingkungan di Labuan Bajo membersihkan pantai yang kotor karena dipenuhi sampah.

Aksi bersih sampah yang bertajuk Clean Up X tersebut berlangsung di Pantai Pede dan sekitarnya, Labuan Bajo, Manggarai Barat, pada 8 September 2023.

Informasi yang diperoleh TribunFlores.com, komunitas pegiat lingkungan yang tergabung bersama Bintang Bangunan Labuan Bajo dalam membersihkan sampah yakni Trash Hero Komodo, Kole Project, Nomad Plastic, P2L Labuan Bajo dan Dinas Lingkungan Hidup Manggarai Barat dan beberapa komunitas lainnya.

Kiswoyo, selaku Human Resource and General Affair (HRGA) Bintang Bangunan, menjelaskan bahwa, pihaknya hadir membantu membersihkan lingkungan, menjaga kebersihan.

Baca juga: Peringati Hari Anak Nasional, Bintang Bangunan Labuan Bajo Selenggarakan Lomba Mewarnai

 

"Jadi kita bantu, inikan tempat wisata ya..wisata obyek. Bintang Bangunan bekerjasama dengan Dinas Lingkungan hidup dan bersama komunitas kebersihan Bajo ada sekitar 8 atau 9 komunitas yang aktif beserta ibu-ibu PKK," tuturnya.

"Untuk tujuannya, Kita sih lebih memframing karyawan dari Bintang Bangunan sendiri untuk lebih menjaga kebersihan lingkungan," ujarnya menambahkan.

Kiswoyo mengatakan kegiatan pembersihan lingkungan ini baru dimulai. "Jadi kita inikan baru tahu ternyata di sini ada komunitas kebersihan di Labuan Bajo. Kitakan sudah terhubung dengan beberapa komunitas jadi kalau mereka adakan kegiatan kita diundang, kita siap," jelasnya.

Pada tempat lain, Pak Zul dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Manggarai Barat menyebut peran pemerintah daerah melalui Dinas Lingkungan Hidup dan pertanahan adalah sebagai pengayom semua kegiatan yang berhubungan dengan lingkungan. Dalam hal ini pengolahan sampah atau penanganan sampah.

"Jadi pas berkaitan juga dengan HUT Bintang Bangunan, mereka juga mengajak teman-teman komunitas, kita sepakat untuk melaksanakan kerja bakti di Pantai Pede dan sekitarnya hari ini," pungkasnya.

Menurut Pak Zul, ini merupakan kegiatan yang sangat bagus kedepannya. "Dan ini kita berharap berkesinambungan. Bukan hanya pada saat HUT, kami sampaikan kepada Bintang Bangunan jangan hanya pada saat HUT-nya saja," tandasnya.

Ia menjelaskan kebersihan menjadi tanggung jawab bersama.

"Daerah kita sebagai daerah pariwisata premium super prioritas jelas kebersihan dan keindahan kota ini harus kita jaga dan ini tanggung jawab bersama," ujarnya.

Hari ini, menurut Pak Zul, merupakan sebuah langkah bagus yang harus dipertahankan

"Ini menunjukkan bahwa di kota ini sudah ada kesadaran dari semua pihak untuk menjaga kota ini tetap menjadi sebuah kota atau daerah pariwisata premium super prioritas," ungkapnya.

"Jadi kita ingin ini selalu hidup dan berkesinambungan," tambahnya.

Pak Zul juga mengapresiasi keberadaan komunitas pegiat lingkungan di Labuan Bajo yang sangat membantu pemerintah dalam upaya kampanye kebersihan lingkungan.

Salah satu peserta Clean Up X, Pertiwi, dari organisasi LSM, Nomad Plastic, mengatakan, pihaknya bergabung bersama Bintang Bangunan untuk turut merayakan HUT Bintang Bangunan yang ke-7.

"Hari ini kami bergabung di sini untuk mengikuti anniversary-nya Bintang Bangunan yang ke-7 dalam kegiatannya yaitu clean up di Pantai Pede," ucapnya.

Pertiwi menuturkan, "clean up" bersama di Pantai Pede berhasil mengumpulkan sekitar 200-an kilogram sampah.

"Itu kami sudah pisahkan antara sampah yang residu, sampah umum, dan sampah-sampah yang bisa didaur ulang. Sampah yang didaur ulang itu diambil oleh Kole Project dan sampah yang tidak bisa didaur ulang itu dibawa oleh DLH ke Warloka," tandasnya.

Nomad plactic, kata Pertiwi, merupakan sebuah komunitas yang secara khusus mengurusi sampah plastik, manajemen dan pengolahan sampah. "Tapi di pulau-pulau di Labuan Bajo Bagian Utara," jelasnya.

Adapun Titin dari Kole Project, menjelaskan, Kole Project adalah sebuah komunitas yang terdiri dari himpunan anak muda atau putra daerah yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan di Labuan Bajo.

"Kehadiran Kita, kita Mengajak, menggerakkan orang lebih banyak untuk memilah sampah dari rumah atau dari sumber sehingga pengolahan lebih lanjut akan lebih mudah diolah menjadi daur ulang atau digunakan kembali," tuturnya.

Titin mengatakan timnya bertanggung jawab untuk sampah daur ulang pada pembersihan lingkungan kali ini.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved