Berita Sikka

Korban Tenggelam di Lewoleba Disambut Tangis Histeris di Kampung Woloara

Jasad warga Kabupaten Sikka tenggelam di Bendungan Waikomo,Kelurahan Lewoleba Barat, Kabupaten Lembata, Minggu sore tiba di kampung halamannya.

Penulis: Arnol Welianto | Editor: Egy Moa
TRIBUNFLORES.COM/ARNOLD WELIANTO
Jenazah Martonius Moat Safri (18)tiba di rumahnya di Woloara, Desa Hoder, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka, sekitar pukul 16.00 Wita, Senin 11 September 2023.   

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Arnold Welianto 

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE-Jenazah Martonius Moat Safri (18), warga Kabupaten Sikka yang tenggelam di Bendungan Waikomo, Kecamatan Nubatukan, Kabupaten Lembata, 10 September 2023 tiba di rumah duka, Senin sore 11 September 2023.

Rumah korban berada di  Woloara, Desa Hoder, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka.  Keluarga yang sedang menunggu kedatangan jenazah menangis histeris saat mobil ambulance tiba di sana.

Tua adat setempat membuat serimonial adat sebelum peti jenazah dibawa ke dalam rumah. Tampak keluarga dan kerabat Martonius Moat Safri (18) mulai berdatangan di rumah duka.

Menurut salah satu kerabat almarhum, semasa hidup Martonius Moat Safri (18) dikenal dengan pribadi yang sopan santun dan tanggung jawab. Kerabat almarhum pun kaget menerima kabar kepergian Martonius Moat Safri (18).

Baca juga: Pemuda Gangguan Jiwa Ambil Hoti Kudus di Gereja Tua Sikka

 

 

Diberitakan sebelumnya, jenazah seorang pemuda berasal dari Maumere, Martonius Moat Safri (18) meninggal dunia karena tengelam di Bendungan Waikomo. Jenazahnya akan diberangkatkan menuju Maumere menggunakan kapal dari Lewoleba ke Larantuka seterusnya ke Kampung Baru di Mageramut, Kecamatan Waigete.

Kapolres Lembata, AKBP Dr. Josephien Vivick Tjangkung, S.Sos., M.Ikom., melalui rilis yang dikirimkan kepada TribunFlores.com, 10 September 2023 malam, menyebutkan Safri tenggelam di Bendungan Waikomo, Kelurahan Lewoleba Barat, Kecamatan Nubatukan, inggu 10 September 2023 sekira pukul 14.15 Wita. 

Berdasarkan keterangan saksi Emanuel Pati Ritan (44),  dia bersama korban dan saksi lainnya sedang mengerjakan fondasi rmah di Waikomo.  Selesai kerja, dia bersama korban dan saksi lainya duduk istirahat sambil minum  tuak putih.

Selesai minum tuak putih, sekira pukul 12.00 Wita,  Emanuel bersama korban dan saksi lainnya pergi ke Bendungan Waikomo dengan menggunakan truk untuk mandi bersama.

Baca juga: Hosti Kudus di Tabernakel di Gereja Tua Sikka Dicuri

Sementara itu saksi lainnya, Fajar Parera (19) memembenarkan sekitar pukul 14.15 Wita, dia bersama Vinsensius Loi dan korban mandi di Bendungaan Waikomo. Pada saat mandi bersama, Vinsensius Loi meloncat duluan diikuti oleh Fajar Parera. Sedangkan korban loncat terakhir dari Deker Pengukur air pada bendungan.
 
"Yang bersangkutan menyampaikan setelah selesai minum tuak putih sekira pukul 12.00 Wita, dia bersama korban dan saksi lainnya pergi ke Bendungan Waikomo dengan menggunakan mobil dum truk untuk mandi bersama," kata Kapolres.

Setelah meloncat kedalam air,  Vinsensius Loi lebih dulu tiba di tepi, diikuti oleh yang bersangkutan dan korban terakhir. Setelah semuanya sudah tiba di tepi air pada bendungan, terdengar suara pangilan minta tolong dan akhirnya yang bersangkutan  memanggil  Vinsensius Loi untuk datang membantu korban.

"Tetapi yang bersangkutan bersama Vinsensius Loi tidak mampu menolong korban karena kecapaian," jelasnya.

Baca juga: KPU Sikka Tetapkan Empat Tanggapan Masyarakat Memenuhi Syarat

Korban diketahui sempat berenang namun akhirnya tidak mampu berenang dan minta tolong.

Kemudian Rekan lainnya datang menolong korban dan akhirnya korban di bawah ke rumah sakit Bukit Lewoleba menggunakan mobil pikup. *

Berita TRIBUNFLORES.COM lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved