Breaking News

Berita Sikka

Muatan Lokal Tenun Ikat di SMAN 2 Maumere Sangat Khas, Beda dengan Sekolah Lain

"Program kekhasan yang dimaksud ini adalah tenun ikat, berbeda dengan sekolah lainnya seperti jahit menjahit

Editor: Nofri Fuka
TRIBUNFLORES.COM/HO-IST
Kepala Sekolah SMAN 2 Maumere Benyamin Edi Da Silva 

Laporan Reporter Magang Tasya Henriquez, Silvana Gaty

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - SMA Negeri 2 Maumere telah menerapkan beberapa program baru yang salah satunya sistem merdeka belajar pada kelas X dan kelas XI dan XII masih memakai kurikulum 2013.

Kepala Sekolah SMAN 2 Maumere Benyamin Edi Da Silva mengatakan bahwa di SMAN 2 Maumere memiliki 1 program khas untuk sekolah ini.

"Program kekhasan yang dimaksud ini adalah tenun ikat, berbeda dengan sekolah lainnya seperti jahit menjahit dan lainnya," ucap pria yang akrab disapa Edi ini.

Program ini diadakan dengan tujuan yang salah satunya adalah melestarikan kebudayaan lokal daerah di kabupaten Sikka.

Baca juga: Peserta Didik SMAN 2 Borong Ikut Penyuluhan Hukum Dari LBH Manggarai Raya

 

"intinya dari muatan lokal ini kita mau melestarikan budaya lokal yang ada dikabupaten sikka itu supaya anak anak tdk hanya pintar bermain gadged tetapi juga harus bisa menenun untuk kelangsungan hidup kedepnnya," ucapnya.

Tak hanya tenun ikat SMAN 2 Maumere menyajikan musik kampung yang juga sudah beberapa kali ikut ajang perlombaan.

"kemarin dari kelompok musik kampung itu ikut lomba festival jelajah Maumere dan Puji Tuhan mendapatkan peringkat 3," jelasnya.

Musik kampung SMAN 2 dibuat dengan bahan dasar asli dan dibuat oleh tangan-tangan terampil warga Sikka.

"musik kampung yang kami adakan ini benar-benar kami gali dari tradisi orng maumere contohnya juk, itu kami bukan beli di toko tpi kami beli langsubg dari pengrajin tangan yang bisa buat sendiri juk itu," tandasnya.

Di SMAN 2 Maumere terdapat 4 orang guru kesenian yang khusus mengajar di bidang tari, vokal dan musik kemudian berkolaborasi mengahasilkan suatu kesenian.

Guru-guru kesenian ini awalnya mengikuti pembinaan bersama Disprindak dan dari hasil pembinaan itu anak-anak di latih dan terus berkembang hingga saat ini.

Selain belajar dari guru-guru Kepsek Smandu juga menghadirkan beberapa orang tua yang ahli dalam menenun untuk mengajarkan langsung kepada anak-anak.

"Kami disini juga menggunakan jasa orangtua murid yang bisa menenun untuk ikut datang dan melatih anak anak di sekolah, mulai dari benang hingga penenunan," ucapnya.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved