Ahmad Yani Ceramah di STFK Ledalero
Hari ini 58 Tahun Lalu Jenderal Ahmad Yani Ceramah di STFK Ledalero
Lima menjelang kudeta G30/S PKI 30 September 1965 menewaskan enam jenderal TNI AD, Jenderal Ahmad Yani hadir memberi ceramah di STFK Ledalero.
Penulis: Egy Moa | Editor: Egy Moa
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE-Bulan September setiap tahun ingatan kita akan selalu kembali pada tragedi berdarah Gerakan 30 September 1965 yang dikenal G30 S/PKI. Partai Komunis Indonesia (PKI) melakukan kudeta menculik,membunuh para jenderal TNI AD dan membuangnya ke Lubang Buaya.
Cerita paling kelam dalam sejarah bangsa yang akan terus diingat setiap tahun. Gerakan yang dipimpin DN Aidit ingin menggulingkan pemerintahan yang syah mengganti menjadi negara komunis.
Enam orang perwira TNI AD menjadi korban yakni Letnan Jenderal Ahmad Yani, Mayor Jenderal Raden Soeprapto, Mayor Jenderal Mas Tirto Darmo Haryono. Mayor Jenderal Siswondo Parman, Brigadir Jenderal Donald Isaac Panjaitan, dan Brigadir Jenderal Sutoyo Siswomiharjo.
Selain enam jenderal yang gugur, ajudan Menhankam/Kasab Jenderal Abdul Haris Nasution, Letnan Satu Andreas Pierre Tendean dan Pengawal Wakil Perdana Menteri II Dr. J. Leimena, Brigadir Polisi Karel Sasuit Tubun jadi korban pembunuhan.
Baca juga: SMK Katolik St.Markus Kaliwajo Sikka Miliki Lahan Praktek Pertanian Seluas 1 Hektare
Meski Jenderal Nasution selamat dari pembunuhan, tapi putrinya Ade Ira Suryani Nasution menjadi korban pembunuhan.
Lima hari sebelum tragedi berdarah itu, Letnan Jenderal TNI Ahmad Yani kala itu menjabat Panglima Angkatan Darat/Kepala Staf Komando Operasi Tertinggi datang ke Kampus Sekolah Tinggi Filsafat Teologi Katolik (STFK) (kini Institut Filsafat dan Teknologi Katolik (IFTK) Ledalero menyampaikan ceramah kepada para pastor dan frater.
Perjalanan Pak Yani ditemani beberapa orang perwira tinggi TNI AD, tak lepas dari situasi negara kala itu. Ancaman nyata perpecahan dan pergerakan PKI.
Frater Yohanes Hamboer, SVD saat itu duduk dibangku tingkat satu filsafat satu saksi hidup menyaksikan kehadiran Pak Yani di STFK Ledalero. Di usianya akan genap 82 tahun pada 24 November 2023, Pater Yan, sapaannya tak ingat semua kisah kehadiran Pak Yani kala itu.
Baca juga: Penjabat Bupati Sikka Buka Jam Pengaduan Masyarakat
Yang tak bisa dilupakannya adalah sosok Jenderal Yani, perwira tinggi angkatan darat yang gagah perkasa dan sangat nasionalis. Ceramahnya membangitkan semangat nasionalis.
Rohaniwan Katolik kelahiran Kampung Rekas (kini Kabupaten Manggarai Barat) juga ingat dengan pernyataan Jenderal Yani menyatakan membawa 11 bintang emas (perwira pangkat jenderal). Tapi hanya dua orang yang diperkenalkan Pak Yani. Salah satunya Brigadir Jenderal Donald Isaac Panjaitan.
Sebelum memulai ceramahnya, kata Pater Yan, Jenderal Yani sempat mengunjungi Museum Ledalero kemudian beranjak ke aula menyampaikan ceramah.
Pernyataan Jenderal Yani yang masih diingatnya tentang peran intelijen yang disebutnya sebagai mata dan telingannya.
Baca juga: Dugaan Kasus Pelecehan, Kasat Lantas Polres Sikka Tunggu Mediasi, Keluarga Korban Lanjutkan Perkara
Mengikuti ceramah Jenderal Yani, Pater Yan menyatakan tak terlihat tanda apapun bahwa Jenderal Yani akan menjadi korban diculik dan dibunuh oleh PKI. Pater Yan mengetahui kematian Jendral Yani beberapa hari kemudian diberitahu oleh para pastor.
STFK Ledalero
IFTK Ledalero
Rektor STFK Ledalero Pater Jozef Bouman
Jenderal Ahmad Yani kunjungi STFK Ledalero
Jenderal Ahmad Yani ceramah di STFK Ledalero
G30 S PKI
TribunFlores.com hari ini
| Bacaan Liturgi Hari Ini Senin 25 September 2023 Hari Biasa Pekan XXV |
|
|---|
| Shopee Dorong Perkembangan Bisnis Brand Lokal dan UMKM Lewat Fitur Live Streaming |
|
|---|
| Kalender Liturgi Katolik Hari Ini Senin 25 September 2023 Pekan Biasa XXV |
|
|---|
| Kasus Penikaman di Oesapa Kupang 1 Pemuda Tewas, Polisi Ungkap Dugaan Penyebabnya |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/flores/foto/bank/originals/KUNJUNGI-STFK-LEDALERO.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.