Berita Sikka
Universitas Nusa Nipa dan Muhammadiyah Maumere Bantu Ibu Rumah Tangga di Langir
Tim Dosen ini melakukan kegiatan pengabdian masyarakat dalam rangka membantu kaum ibu rumah tangga di Langar.
Penulis: Hilarius Ninu | Editor: Hilarius Ninu
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Aris Ninu
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE-Pada September 2023 lalu, Tim Dosen Universitas Nusa Nipa dan Muhammadiyah Maumere turun ke Desa Langir, Kecamatan Kangae, Kabupaten Sikka.
Tim Dosen ini melakukan kegiatan pengabdian masyarakat dalam rangka membantu kaum ibu rumah tangga di Langar.
Yang mana mereka memberikan solusi dalam rangka upaya ketersediaan air bersih dan pemberantasan jentik nyamuk demam berdarah serta budidaya kelor di daerah krisis air bersih
Selain itu, tim ingin menumbuhkan ekonomi kreatif kelompok ibu rumah tangga di daerah krisis air melalui Digital Marketing Produk Larvasida berbahan Kelor.
Baca juga: HUT ke-18, Rektor Unipa Indonesia Titipkan Harapan Kepada Seluruh Civitas Akademika Unipa Indonesia
Tim Pelaksana dari yang terjun ke Desa Langir yakni Yustina Yantiana Guru, S.Kep,Ns,M.Kep dari ilmu kesehatan Universitas Nusa Nipa, Nur Chotimah, S.Kom, M.M, Bidang ilmu ekonomi Universitas Muhammadiyah dan Darwin Beja, S.P.,M.Si dari Bidang ilmu pertanian Universitas Nusa Nipa
'
Hasil kajian tim yang diperoleh TRIBUNFLORES.COM di Maumere, Rabu, 4 Oktober 2023 pagi dari dua lembaga pendidikan tinggi di Maumere menjelaskan, adanya analisa penetapan kebijakan pemerintah dalam adaptasi kebiasaan baru Covid 19 untuk kembali membangkitkan perekonomian dan meningkatkan status kesehatan masyarakat mulai dari rumah tangga agar tetap stabil dan bertahan dalam kondisi pandemi Covid 19.
Salah satu alternatif yang dapat digunakan adalah stimulus pada sektor ekonomi. Peran sektor ekonomi kreatif menjadi penting karena sumbernya ada pada kreativitas yang bersumber dari alam dan manusia.
Tim memutuskan Desa Langir berada di wilayah di Kecamatan Kangae Kabupaten Sikka sebagai lokasi pengabdian.
Baca juga: Kabar Gembira, Universitas Muhammadiyah Telah Hadir di Maumere dengan Tiga Prodi Baru
Pasalnya, jika ditinjau dari kondisi fisik, Desa Langir bermedan datar berbukit dan sebagian besar penduduk, mengandalkan pekerjaan bertani untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Mayoritas ibu bekerja mengurus rumah tangga dengan rutinitas seperti memasak, membersihkan rumah, mengambil air, menampung air, mengasuh anak, mencuci. Sumber keuangan rumah tangga sebagian besar berasal dari hasil pekerjaan kepala rumah tangga. Ibu rumah tangga (IRT) mempunyai banyak waktu luang yang dapat dilatih keterampilan baru, mampu bekerja, dalam kondisi sehat, berpendidikan, serta mampu melakukan keterampilan yang sangat membantu IRT untuk membuka usaha kelompok tanpa harus meninggalkan pekerjaan utama sebagai IRT.
Desa Langir termasuk salah satu desa krisis air di Kabupaten Sikka dengan durasi musim kemarau rata-rata diatas enam (6) bulan dan curah hujan yang rendah selama musim penghujan berlangsung antara tiga sampai empat bulan sehingga membentuk adaptasi masyarakat dalam pengelolaan air yaitu memakai air secukupnya dan tidak menguras tempat penampungan air karena akan membuang air dari tempat penampungan air, yang telah susah payah ditampung saat musim penghujan maupun dari pembelian air tanki yang cukup mahal, menguras pendapatan rumah tangga.
Dari perilaku adaptasi seperti tidak menguras penampungan air memberikan potensi pertumbuhan jentik nyamuk demam berdarah. Penggunaan larvasida bertujuan mengendalikan pertumbuhan jentik nyamuk. Larvasida adalah jenis pestisida yang digunakan dalam bentuk butiran untuk memberantas larva atau jentik nyamuk dan tidak memberikan media perkembangbiakan jentik nyamuk. Larvasida yang sering digunakan adalah abate berbahan aktif termefos5.
Pada tahun 1980, termefos 1 persen abate ditetapkan sebagai bagian dari program pemberantasan massal Aedes aegypti di Indonesia. Pemakaian termefos yang berulang mengakibatkan munculnya resistensi dari berbagai macam spesies nyamuk. Resistensi larva Aedes aegypti terhadap termefos sudah ditemukan dibeberapa negara, seperti Brazil, Bolivia, Argentina, Kuba, French Polynesia, Karibia dan Thailand.
Berdasarkan hal tersebut, dibutuhkan suatu inovasi untuk menggunakan bahan alternatif yang dapat digunakan sebagai larvasida dan juga ramah lingkungan. Bahan aktif tersebut bisa didapatkan dari tumbuhan yang berisi berbagai fitokimia bioaktif berpotensi sebagai larvasida.
Beberapa penelitian telah membuktikan tanaman kelor sebagai salah satu larvasida alami mengendalikan hama alternatif yang layak dikembangkan karena senyawa larvasida yang mudah terurai dilingkungan, tidak meninggalkan residu diudara, air, tanah serta relatif lebih aman.
Oleh karena itu, tanaman kelor dapat digunakan sebagai larvasida yang memberantas jentik nyamuk demam berdarah.
Ketersediaan tanaman kelor di Desa Langir sangat banyak, dapat terlihat didepan dan belakang rumah masyarakat, kebun, serta dijalan raya. Tanaman kelor dimanfaatkan IRT Desa Langir sebagai menu sayur. Minimnya pengetahuan dan keterampilan IRT sehingga potensi kelor belum dimanfaatkan sebagai larvasida yang dapat membersihkan air dan memberantas jentik nyamuk demam berdarah pada tempat penampungan air. Tanaman kelor perlu dibudidayakan secara baik dan tersistematis.
Berdasarkan survei terhadap IRT dengan mengidentifikasi dan analisis situasi ditemukan beberapa permasalahan prioritas sebagai berikut pertama, permasalahan air bersih dan jentik nyamuk Demam berdarah.
Kondisi krisis air di Desa Langir membuat ibu rumah tangga kesulitan menguras tempat penampungan air sehingga berpotensi perkembangbiakan jentik nyamuk. Upaya pencegahan demam berdarah sudah dilakukan namun terkait tindakan menguras air yang menjadi kendala ibu rumah tangga. Perlu inovasi membersihkan air sekaligus memberantas jentik nyamuk tanpa harus membuang air menggunakan bahan yang ada dilingkungan desa sehingga ibu rumah tangga dapat melakukan upaya meningkatkan ketersediaan air bersih dirumah dan dapat melakukan pencegahan demam berdarah secara optimal. Hal ini sesuai dengan IKU Universitas yaitu memberdayakan masyarakat dengan segala potensi yang dimiliki menuju masyarakat sehat melalui peningkatan upaya promotif dan prenventif kesehatan .
Kedua, permasalahan potensi industri rumah tangga dan pemasaran produk usaha
Ibu rumah tangga Desa Langir belum produktif menghasilkan pendapatan tambahan, sementara kebutuhan rumah tangga meningkat dengan biaya yang tidak sedikit di masa adaptasi kebiasaan baru Covid 19.
Desa Langir belum memiliki jenis usaha pangan lokal di badan usaha milik desa (BUMDES), ibu rumah tangga mempunyai banyak waktu luang, mampu bekerja, dalam kondisi sehat, berpendidikan, mampu melakukan keterampilan sangat membantu ibu rumah tangga untuk membuka usaha kelompok tanpa harus meninggalkan pekerjaan utama sebagai ibu rumah tangga.
Ada potensi industri berbasis rumah tangga yang bisa dibentuk dan dikembangkan melalui strategi manajemen perencanaan, proses produksi, pengelolaan keuangan, penanganan akhir produk serta pemasaran.
Kenyataannya di Desa Langir telah memiliki jaringan internet, pemerintah desa juga telah memiliki web yang memuat informasi tentang pemerintahan desa. Pemerintah desa memiliki badan usaha milik desa (BUMDES) yang dapat mengakomodir jenis usaha dari potensi pangan desa.
IRT telah memiliki smart handphone yang digunakan untuk telepon, membuat video kegiatan sehari-hari, swafoto. Belum dimanfaatkan untuk media menghasilkan pendapatan. Beberapa peluang dan potensi ini, bisa didayagunakan untuk promosi dan pemasaran produk usaha ibu rumah tangga sehingga meningkatkan jumlah konsumen dan mendapatkan segmen pasar yang luas,
Hal ini sesuai dengan IKU Universitas yaitu memberdayakan Masyarakat melek teknologi untuk meningkatkan taraf hidup ekonomi dengan mengoptimalkan potensi pangan lokal. Hal ini sesuai dengan IKU Universitas yaitu memberdayakan masyarakat dengan potensi usaha mikro yang dimiliki menuju masyarakat ekonomi kreatif.
Ketiga, permasalahan budidaya tanaman kelor
Tanaman kelor yang banyak tumbuh di Desa Langir baru digunakan sebagai menu sayur. Tanaman kelor banyak tumbuh liar di Desa Langir. Tanaman ini sudah diteliti memberikan banyak manfaat untuk kesehatan masyarakat salah satunya digunakan untuk mengatasi masalah air bersih dan jentik nyamuk namun belum diketahui oleh masyarakat khususnya ibu rumah tangga.
Tanaman kelor yang semula hanya sebagai tanaman liar bisa dioptimalkan melalui budidaya berbasis ilmu agroteknologi sehingga kualitas bahan baku meningkat, kuantitas produk akhir meningkat serta meningkatkan jaminan mutu produk. Hal ini sesuai IKU Universitas yaitu memberdayakan potensi pangan lokal bermutu tinggi untuk kualitas kehidupan masyarakat.
Tujuan kehadiran tim di Langir yakni memberikan pengetahuan ibu rumah tangga meningkat tentang demam berdarah termasuk pencegahan demam berdarah dan kaum iu bu rumah tangga berdaya dalam menggunakan larvasida kelor untuk mencegah pertumbuhan jentik nyamuk ditempat penampungan air tanpa harus menguras
Selain itu, adanya pembentukan kelompok usaha mitra dan pemasaran produk larvasida kelor berbasis digital dan pengetahuan dan keterampilan ibu rumah tangga meningkat tentang manajemen industri rumah tangga dan pengelolaan keuangan serta pengetahuan dan keterampilan ibu rumah tangga meningkat tentang budidaya kelor, termasuk pembuatan pupuk untuk tanaman kelor.
Tim pun manfaat dari kegiatan ini berupa ubu rumah tangga dapat menikmati air bebas jentik nyamuk, mendapatkan keterampilan membersihkan air menggunakan kelor, mendapatkan keterampilan untuk berwirausaha menggunakan potensi pangan lokal kelor yang didapatkan dengan murah, mudah serta mendapatkan keterampilan baru tentang budidaya kelor sebagai bahan baku untuk pembuatan produk usaha ibu rumah tangga.
Manfaat yang dialami langsung warga Langir yakni masyarakat Desa Langir dapat melakukan pencegahan demam berdarah dengan optimal, ketersediaan air bersih meningkat, tumbuhnya produk usaha pangan lokal dari kelompok ibu rumah tangga yang belum produktif menjadi produktif secara ekonomi melalui digitalisasi marketing, adanya potensi pangan desa yang dibudidaya secara baik dan berkelanjutan.
Bukan saja itu, tim juga menawarkan beberapa solusi bagi warga yaitu permasalahan air bersih dan jentik nyamuk demam berdarah dan penggunaan larvasida kelor untuk membersihkan air dan memberantas jentik nyamuk demam berdarah.
Solisi lainnya, potensi industri rumah tangga dan pemasaran produk usaha: a) membentuk kelompok usaha mitra yang ditetapkan dalam SK Kepala Desa dan adanya pemasaran produk usaha mitra serta meningkatkan pengetahuan manajemen industri rumah tangga dan pengelolaan keuangan hingga meningkatkan keterampilan membuat media promosi melalui internet.
Untuk solusi budidaya tanaman kelor tim merekomendasikan adanya pelatihan cara budidaya kelor di daerah krisis air dan melatih pembuatan pupuk berbahan alam untuk tanaman kelor.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.