Berita Lembata

Desa Binaan Bank NTT di Lembata, Hadakewa, Kembangkan Pariwisata hingga Berdayakan Masyarakat Lokal

Jadi ada pengolahan ikan sama unit pariwisata. Untuk pariwisata ini Bank NTT sudah cukup membantu kami dari segi promosi,

Penulis: Nofri Fuka | Editor: Nofri Fuka
TRIBUNFLORES.COM/HO-IST
Salah satu desa binaan Binaan Bank NTT yakni Desa Hadakewa di Kecamatan Lebatukan, Lembata, sukses mengembangkan pariwisata hingga dapat memberdayakan masyarakat di wilayah Desa Hadakewa. 

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Salah satu desa binaan Binaan Bank NTT yakni Desa Hadakewa di Kecamatan Lebatukan, Lembata, sukses mengembangkan pariwisata hingga dapat memberdayakan masyarakat di wilayah Desa Hadakewa.

Semenjak bergabung menjadi salah satu desa binaan Bank NTT, Desa Hadakewa mulai mengembangkan pariwisata di wilayah pantai. Salah satu unit usaha yang dibangun berupa cafe bernama cafe pantai wisata Hadakewa.

Pembangunan hingga pengembangan cafe tersebut tak hanya diusahakan oleh pemerintah dan masyarakat Hadakewa namun juga melibatkan Bank NTT dalam hal pelatihan dan pemberdayaan pada bidang teknis lainnya.

Kepala Desa Hadakewa, Klemens Kwaman saat ditemui TribunFlores.Com berkesempatan menceritakan kolaborasi bersama Bank NTT dalam membangun Desa Hadakewa di bidang pariwisata.

Baca juga: Bank NTT Serahkan CSR Bantu Danai Pembangunan Jalan Menuju Destinasi Wisata di Kabupaten Kupang

 

Klemens menceritakan Bank NTT bersama Desa Hadakewa sudah cukup lama bekerjasama dalam pengembangan wisata maupun bidang lain di Hadakewa.

"Jadi ada pengolahan ikan sama unit pariwisata. Untuk pariwisata ini Bank NTT sudah cukup membantu kami dari segi promosi, pelatihan, dan beberapa hal lainnya," terangnya.

Klemens juga mengakui bahwa para pekerja yang direkrut untuk bekerja di Cafe Pantai Wisata Hadakewa adalah masyarakat lokal dari Hadakewa.

"Kita konsep pemberdayaan di desa itu penting, karena biar bagaimanapun juga masyarakat saya itu bukan sebagai penonton tapi dia sebagai pelaku wisata. Jadi mereka harus ambil bagian apakah sebagai pekerja atau pun tugas lainnya"

"Jadi yang sudah kita lakukan di sini adalah pekerja di sini adalah masyarakat desa saya. Jadi kita terus melatih, dari Bank NTT juga support kami dalam memberikan pelatihan terhadap masyarakat-masyarakat saya," pungkasnya.

Terkait menu lokal yang ditawarkan di Cafe Pantai Wisata Hadakewa, Klemens menuturkan pilihan tersebut merupakan bagian dari keputusan pihaknya dalam menentukan arah pasar atau market.

"Jadi setelah ini jadi kita pilih marketnya ini kemana, apakah ke kota atau ke desa. Masyarakat sekarangkan, orang-orang kota maunya kembali ke yang menu lokal. Jadi menu-menu di sini seperti ikan bakar, nasi bakar, yah semua itu olahan-olahan lokal semua," jelasnya.

Klemens menegaskan obyek wisata yang dibangun bertujuan menopang potensi yang ada di desa.

"Jadi misalnya kalau nelayan tangkap ikan mereka tidak langsung jual saja tapi bisa jual ke kami lalu diolah sehingga harganya dua kali lipat. Sehingga membuat pendapatan masyarakat menjadi lebih naik," jelasnya.

Marina Modesta Lota (20), salah satu pekerja di Cafe Pantai Wisata Hadakewa yang juga masyarakat Hadakewa mengakui kehadiran unit usaha tersebut mampu membantu dirinya dalam mendapatkan lapangan pekerjaan.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved