Berita Lembata

Semenjak Desa Hadakewa Jadi Desa Binaan Bank NTT, Warga Lokal Dapat Diberdayakan, Tak Jadi Merantau

Saya senang karena dapat bekerja di sini tanpa harus merantau di negeri orang," ucapnya saat ditemui TribunFlores

Penulis: Nofri Fuka | Editor: Nofri Fuka
TRIBUNFLORES.COM/HO-IST
WARGA DESA HADAKEWA - Semenjak Desa Hadakewa Jadi Desa Binaan Bank NTT, Warga Lokal Dapat Diberdayakan, Tak Jadi Merantau. 

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Buah manis menjadi Desa Binaan Bank NTT mulai dirasakan masyarakat Desa Hadakewa sendiri.

Masyarakat Hadakewa kini merasa terbantu hingga tak perlu susah-susah mencari pekerjaan di tanah perantauan sebab di Desa Hadakewa telah tersedia lapangan pekerjaan berkat kolaborasi yang sangat baik antara Pemdes Hadakewa, masyarakat dan Bank NTT.

Demikian hal ini diceritakan oleh salah seorang warga Hadakewa yang bekerja di Cafe Pantai Wisata Hadakewa milik Bumdes Hadakewa.

Marina Modesta Lota (20) demikian nama lengkapnya, mengakui kehadiran unit usaha tersebut mampu membantu dirinya dalam mendapatkan lapangan pekerjaan.

Baca juga: Provinsi NTT Raih TP2DD Championship 2023 Berkat Support Digitalisasi Keuangan Bank NTT

 

"Saya senang karena dapat bekerja di sini tanpa harus merantau di negeri orang," ucapnya saat ditemui TribunFlores.Com pada 8 Oktober 2023 malam.

Marina tak bekerja sendiri namun bersama beberapa orang lainnya yang notabene adalah warga lokal mengurusi Cafe Pantai Desa Wisata tersebut.

Kata Marina, semenjak dibuka, Cafe tersebut telah dikunjungi oleh banyak orang baik pada siang hari maupun malam hari.

Ia pun berharap semoga kedepannya semakin baik dan masyarakat boleh mendapatkan keuntungan dari setiap usaha yang dilaksanakan bersama Bank NTT.

Sementara itu, Kepala Desa Hadakewa, Klemens Kwaman saat ditemui TribunFlores.Com berkesempatan menceritakan kolaborasi bersama Bank NTT dalam membangun Desa Hadakewa di bidang pariwisata.

Klemens menceritakan Bank NTT bersama Desa Hadakewa sudah cukup lama bekerjasama dalam pengembangan wisata maupun bidang lain.

"Jadi ada pengolahan ikan sama unit pariwisata. Untuk pariwisata ini Bank NTT sudah cukup membantu kami dari segi promosi, pelatihan, dan beberapa hal lainnya," terangnya.

Klemens juga mengakui bahwa para pekerja yang direkrut untuk bekerja di Cafe Pantai Wisata Hadakewa adalah masyarakat lokal dari Hadakewa.

"Kita konsep pemberdayaan di desa itu penting, karena biar bagaimanapun juga masyarakat saya itu bukan sebagai penonton tapi dia sebagai pelaku wisata. Jadi mereka harus ambil bagian apakah sebagai pekerja atau pun tugas lainnya"

"Jadi yang sudah kita lakukan di sini adalah pekerja di sini adalah masyarakat desa saya. Jadi kita terus melatih, dari Bank NTT juga support kami dalam memberikan pelatihan terhadap masyarakat-masyarakat saya," pungkasnya.

Terkait menu lokal yang ditawarkan di Cafe Pantai Wisata Hadakewa, Klemens menuturkan pilihan tersebut merupakan bagian dari keputusan pihaknya dalam menentukan arah pasar atau market.

"Jadi setelah ini jadi kita pilih marketnya ini kemana, apakah ke kota atau ke desa. Masyarakat sekarangkan, orang-orang kota maunya kembali ke yang menu lokal. Jadi menu-menu di sini seperti ikan bakar, nasi bakar, yah semua itu olahan-olahan lokal semua," jelasnya.

Klemens menegaskan obyek wisata yang dibangun bertujuan menopang potensi yang ada di desa.

"Jadi misalnya kalau nelayan tangkap ikan mereka tidak langsung jual saja tapi bisa jual ke kami lalu diolah sehingga harganya dua kali lipat. Sehingga membuat pendapatan masyarakat menjadi lebih naik," jelasnya.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved