Danau Kelimutu

Ke Danau Kelimutu Jangan Lupa Dengarkan Suara Burung Arwah

Taman Nasional Kelimutu di Kabupaten Ende, Pulau Flores bukan hanya punya Danau Tiga Warna, tapi ada beragam flora dan fauna langka hidup di sana.

|
Penulis: Egy Moa | Editor: Egy Moa
DOK.TAMAN NASIONAL KELIMUTU
Burung Garugiwa hidup di Taman Nasional Kelimutu,Kabupaten Ende, Pulau Flores dipercaya sebagai burung arwah. 

TRIBUNFLORES.COM, ENDE-Danau Kelimutu ikon pariwisata Kabupaten Ende di Pulau Flores, Provinsi NTT tak hanya terkenal dengan pesona Danau Tiga Warna selalu menjadi daya tarik wisatawan nusantara  dan wisatawan manca negara. Ada beragam fauna endemik yang hidup di kawasan ini yakni burung Garugiwa selain burung Elang Flores.

Kepala Balai Taman Nasional Kelimutu, Bambang Mulyanto mengatakan  burung Garugiwa oleh masyarakat setempat disebut burung arwah muncul dengan ragam bunyi yang sangat merdu antara pukul 06.00 sampai 08.00 Wita. Karena itu wistawan yang datang ke sana harus lebih pagi agar bisa mendengarkan suara Garugiwa

“Garugiwa menjadi ikon Kelimutu. Di sana (Kelimutu) dibangun anjungan Garugiwa dekat Danau Nua Muri Koo Fai agar wisatawan bisa mendengarkan suara burung ini,” kata Bambang di Kantor Balai Taman Nasional Kelimutu,Jalan El Tari, Kota Ende, Selasa 10 Oktober 2023.

Selain di anjung, kata Bambang, suara Garugiwa juga bisa didengar di pelajataran parkir kendaraan ketika suasana sepi pada pagi hari.

Baca juga: Wisatawan Taman Nasional Kelimutu Sumbang Rp 1,9 Miliar di Bulan Kesembilan 2023

BURUNG ELANG FLORES
Burung Elang Flores yang hidup di Taman Nasional Kelimutu, Kabupaten Ende, Pulau Flores, Provinsi NTT.

 

Masyarakat setempat percaya sebagai burung arwah. Tidak setiap orang bisa mendengar suara dan bisa melihat burung tersebut. Populasi burung tersebut juga diakui Bambang lumayan banyak hidup di kawasan Taman Nasional Kelimutu.

Di Taman Nasional Kelimutu juga hidup burung endemik Elang Flores merupakan satwa dilindungi termasuk jenis raptor. Setiap tahun dilakukan monitoring dan evaluasi keberadaan burung tersebut mengetahui habitat dan tempat bersarangnya.

“Kami kerjasama dengan BRIN dan juga Lembaga Konservasi Nusa Palapa (Konupa)  secara khusus melakukan studi Elang Flores,” kata Bambang.

Tentang Burung Garugiwa

Dikutip dari situs kelimutu.id, kawasan Taman Nasional (TN) Kelimutu juga terdapat jenis burung kancilan flores (Pachycephala nudigula) merupakan burung endemik Nusa Tenggara.

Baca juga: Alam dan Arwah di Danau Kelimutu Menerima Sesajen Bikin Kuduk Berdiri

Kancilan Flores tersebar di hutan alam pada ketinggian 1.500-1.600 meter dari permukaan laut (mdpl).

Masyarakat sekitar Danau Kelimutu menyebutnya Garugiwa. Ciri khas burung Garugiwa memiliki suara yang sangat nyaring dan termasuk kedalam jenis burung cerdas karena mampu menirukan suara dari lingkungan sekitarnya dan terkenal dengan keragaman kicauannya yang tersusun dari 12 nada yang berbeda. Burung ini akan banyak ditemui sejak pukul 06.00 sampai pukul 10.00 pagi.

Garugiwa merupakan burung endemik Flores. Masyarakat lokal Suku Lio menyebut burung burung arwah.Jarang sekali, Garugiwa menampakan dirinya dan  tak semua orang mampu menemukannya.

Penelitian LIPI bekerjasama dengan TNK Kelimutu berdasarkan informasi dari buku TNK Kelimutu menyebutkan spesies endemik burung ini hanya terdapat di Gunung Kelimutu. Bentuk dan ukuran burung arwah ini, sebesar burung pipit. Bagian kepala berwarna hitam. Bulu di bagian sayap dan ekor berwarna hijau, buluh di bagian tubuhnya agak kekuningan serta memiliki paruh berwarna hitam dengan bergaris putih di bagian tengahnya. *

Berita TRIBUNFLORES.COM lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved