Festival Tedo Tembu Wesa Wela

Harmoni Alam dan Ritual Nggua Bapu Joka Ju dalam Pesta Adat Sambut Musim Tanam di Desa Pemo Ende

Alam adalah ibu yang memberikan napas kehidupan masyarakat adat di Desa Pemo, Kecamatan Kelimutu, Kabupaten Ende.

Penulis: Cristin Adal | Editor: Gordy Donovan
TRIBUN FLORES. COM/GG
NASI BAMBU - Suasana masak nasi bambu di Ka Are Po'o Desa Pemo, Kecamatan Kelimutu, Kabupaten Ende, Flores, NTT, Selasa 24 Oktober 2023. 

Terlihat para mosalaki memegang hati babi segar ini, melihat tanda-tanda alam yang muncul pada hati babi.

"Dari ngilo ete wai ini kami mosalaki melihat kehidupan masyarakat adat Pemo, hasil ladang yang baik karena empedunya besar dan tidak kempes. Tapi hati babi ini yang tidak seperti biasanya, ini tanda tidak baik untuk situasi satu tahun ke depan, bisa saja untuk Pemo, Indonesia bahkan dunia,"ujar Gaspar Gasa (74), Mosalaki Pu'u Kampung Pemo.

Selain ngilo ete wai, dalam Nggua Bapu Joka Ju ini dilakukan masak nasi bambu bakar atau Ka Are Po'o di dekat mata air Ae Wa'u.

Kristoforus Riwu (25), anggota keluarga mosalaki menjelaskan, masak nasi bambu bertujuan untuk memberikan makanan kepada leluhur dan para mosalaki Kampung Pemo.

Orang-orang yang memberikan makanan leluhur yaitu mosalaki. Selanjutnya mosalaki pada sore harinya juga akan melakukan acara adat Tolak Bala. Sore hari sekitar pukul 14.30 Wita para mosalaki datang ke Loka Po'o untuk memberi makan sesaji dan tolak bala.

Sementara pukul 18.00 Wita seorang mosalaki ria bewa engumumkan soal pantangan yang tidak boleh dilanggar oleh masyarakat.

Kemudian dilanjutkan dengan Gawi tepat di dekat Kopo Gana, tempat ritual bakar bambu muda atau So Bhoka Au awal Oktober 2023.

Tarian tradisonal Ende Lio ini menandakan ritual Joka Ju usai dan hari selanjutnya akan dirayakan dengan tarian Wanda Pa'u dan Gawi di pelataran rumah adat utama Kampung Pemo.

Stefanus Setu dan Gaspar Gasa, dua mosalaki pu'u Kampung Pemo ini memiliki pandangan yang sama tentang Nggua Bapu Joka Ju.

Sebagi tetua adat yang memiliki posisi tertinggi dalam tatanan adat Desa Pemo, dua pria lanjut usia ini terus mewariskan ritual ini.

Mosalaki memiliki tugas yang penting dan tanggung jawab yang besar terhadap alam, leluhur, pencipta dan masyarakat adat utama.

Peran mosalaki sangat kuat dalam keselarasan dalam komponen tersebut, termasuk menjaga alam melalui ritus sebagai bentuk syukur terhadap alam.

Berita TribunFlores.Com lainnya di Google News

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved