Berita NTT

Transaksi Saham di NTT Cenderung Menurun, Investor Parkir di Reksa Dana

Kepala Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Nusa Tenggara Timur mengatakan, kinerja sektor pasar modal di NTT tumbuh setiap tahun meskipun melambat.

Editor: Gordy Donovan
POS-KUPANG.COM/ASTI DHEMA
BERI KETERANGAN - Kepala OJK NTT, Japarmen Manalu. Kepala Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Nusa Tenggara Timur (OJK NTT) mengatakan, kinerja sektor pasar modal di NTT tumbuh setiap tahun meskipun melambat. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Asti Dhema

TRIBUNFLORES.COM, KUPANG - Transaksi saham di Nusa Tenggara Timur (NTT) cenderung menurun. Investor parkir di Reksa Dana.

Kepala Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Nusa Tenggara Timur (OJK NTT) mengatakan, kinerja sektor pasar modal di NTT tumbuh setiap tahun meskipun melambat.

Jika diamati, pada 2020 ketika perekonomian dan segala macam indikator keuangan yang lain menurun, investor memarkirkan dananya di Reksa Dana.

"Tapi investor di NTT itu mungkin karena tidak berani melakukan investasi ke sektor-sektor perekonomian akhirnya mereka sementara parking dulu dananya di Reksa Dana,"ungkap Kepala Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Nusa Tenggara Timur (OJK NTT), Japarmen Manalu Senin, 30 Oktober 2023.

Baca juga: Krisis Air Bersih, Warga Baokrenget Sikka Konsumsi Air Kali

 

Tren kepemilikan saham di Provinsi NTT bertumbuh setiap tahunnya dan di atas pertumbuhan nasional, sementara transaksi saham meningkat signifikan di NTT saat pandemi, dengan puncak tertinggi di tahun 2020 dan mulai melandai di tahun 2021.

Transaksi saham di NTT juga cenderung menurun dibandingkan 2020. Hingga Juni 2023, secara nasional transaksi saham sebesar Rp200,879 miliar sementara nilai transaksi saham di NTT sebesar 149,7 miliar dan masuk di peringkat 33 untuk Single Investor Identification (SID), kemudian top kepemilikan saham, NTT menduduki peringkat 28 dari seluruh provinsi di Indonesia.

Kemudian rasio klaim/premi asuransi mengalami pertumbuhan. Untuk Klaim/Premi premi asuransi jiwa di NTT sebesar 96 persen dan Klaim/Premi asuransi umum sebesar 83 persen pada triwulan II-2023. Sementara pertumbuhan Asuransi Jiwa sebesar -11 persen dan pertumbuhan Asuransi Umum -22 persen pada triwulan II-2023.

Baca juga: 8 Kamar Kos di Alor NTT Ludes Terbakar, Pemilik Sisa Baju dan Kain di Badan

Untuk piutang pembayaran di NTT sebesar Rp1,6 triliun dengan pertumbuhan 12,97 persen (yoy) dan 13,646 persen (ytd). Kemudian Pembiayaan Modal Ventura sebesar Rp23 miliar tumbuh -0,80 persen (yoy) dan 6,60 persen (ytd) serta Outstanding Fintech Lending sebesar Rp151 miliar mengalami pertumbuhan sebesar 48,63 persen (yoy) dan 17,49 persen (ytd). Artinya pertumbuhan pembiayaan multifbinance yang lain lebih tinggi secara presentasi dari perbankan.

"Jadi ada semacam pergeseran di NTT dari yang tadinya pinjam kredit di bank menjadi pinjam di lembaga pembiayaan. Nah, artinya OJK memberikan ruang yang cukup variasi kepada seluruh masyarakat NTT untuk memilih mana tapi, yang jelas harus diikuti dulu pemahaman literasinya dulu sebelum melakukan inklusi atau pun keterlibatan langsung keuangan maka literasinya harus ditingkatkan sehingga tidak salah dalam memilih industri dan jasa keuangan sesuai dengan karakteristik usaha yang ditekuni,"tutupnya.(dhe).

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved