2 November Hari Arwah

Sejarah Hari Arwah, Kenapa 2 November Disebut Hari Arwah dalam Tradisi Gereja Katolik

Penetapan 2 November memiliki alasan tersendiri. Simaklah sejarah Hari Arwah dan Kenapa 2 November Disebut Hari Arwah

Penulis: Nofri Fuka | Editor: Nofri Fuka
TRIBUNFLORES.COM/KRISTIN ADAL
GEREJA- Komplek pekuburan di sayap kanan Gereja Tua Sikka. Sejarah Hari Arwah, Kenapa 2 November Disebut Hari Arwah dalam Tradisi Gereja Katolik. 

Praktik ini bermunculan pula di Spanyol maupun Jerman.

Pada tahun 1030, St. Odilo, Abbas Biara Benediktin di Cluny, menetapkan agar diadakan peringatan arwah setiap tahunnya di biara-biara ordonya.

Tradisi inilah yang di kemudian hari diikuti oleh keuskupan-keuskupan di Eropa sampai menjadi peringatan universal Gereja.

Dasar teologis dari perayaan Hari Arwah tidak dapat dilepaskan dari ajaran Gereja bahwa arwah semua orang beriman belum disucikan sepenuhnya dan masih harus menjalankan penyucian agar dapat masuk ke dalam kegembiraan surga (KGK 1030).

Proses penyucian ini disebut Gereja sebagai purgatorium atau api penyucian (KGK 1031).

Gereja juga menganjurkan amal, indulgensi, dan karya penitensi demi orang-orang mati (KGK 1032).

Kita pun dapat merefleksikan mengapa Gereja merayakan Hari Raya Semua Orang Kudus pada 1 November dan mendoakan semua arwah pada 2 November.

Kedua perayaan tersebut menunjukkan suatu refleksi iman bahwa selalu ada ikatan kasih yang kuat antara yang masih hidup, yang sudah meninggal, dan yang sudah bahagia di surga.

Penulis : Fr. Carolus Budhi P.

Sumber: Tribun Pontianak.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved