Kasus Penganiayaan di Lembata

Aparat Desa di Lembata Diduga Keroyok Linmas, Tak Terima Minta Pesta Dihentikan Karena Sudah Larut

Aparat Desa di Lembata NTT menganiaya korban hingga babak belur. Korban menegur untuk pesta dihentikan karena sudah larut malam.

Penulis: Ricko Wawo | Editor: Gordy Donovan
POS-KUPANG.COM/HO-ISTIMEWA
FOTO ILUSTRASI - Tiga anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Nubaboli, Kecamatan Atadei, Kabupaten Lembata, NTT, diduga menganiaya seorang anggota satuan perlindungan masyarakat (Linmas) di desa itu, Senin 30 Oktober 2023. Korban penganiayaan adalah Mikhael Pito Koli (39), sementara tiga terduga aparat BPD itu adalah YTT, YSK dan YS. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Ricko Wawo

TRIBUNFLORES.COM, LEWOLEBA - Tiga anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Nubaboli, Kecamatan Atadei, Kabupaten Lembata, NTT, diduga menganiaya seorang anggota satuan perlindungan masyarakat (Linmas) di desa itu, Senin 30 Oktober 2023.

Korban penganiayaan adalah Mikhael Pito Koli (39), sementara tiga terduga aparat BPD itu adalah YTT, YSK dan YS.

Aksi pengeroyokan ini terjadi di tempat pesta. Saat itu, Mikhael meminta agar pesta ditutup karena sudah larut malam sebab keputusan pemerintah desa, pesta batas jam 12 malam.

Beberapa kali ia meminta agar keramaian segera dihentikan karena bunyi musik yang besar mengganggu jam istirahat masyarakat.

Baca juga: Tidak Gengsi Cari Uang, Edit Remaja Penjual Jagung Rebus di Sikka Bercita-cita Jadi Polwan

 

Karena itikad baiknya tidak dihargai, Mikhael langsung menumpahkan minuman di atas meja.

Merasa tidak terima, tiga oknum BPD itu sontak memukul dan mengeroyok Mikhael.

Keributan tak terhindarkan. Mikhael yang tidak bisa berbuat banyak hanya pasrah dengan aksi brutal dari ketiga oknum BPD tersebut.

Menurut saksi mata, tiga oknum BPD Nubaboli itu dipengaruhi alkohol alias sudah mabuk berat.

“Selama ini sudah berlaku jadi dia menegur untuk menghentikan musik karena batas waktu sesuai perdes (peraturan desa) sudah lewat,” ungkap Florianus Nigun, saksi mata.

Akibat dari aksi ini, Mikhael mengalami luka robek serius di mata bagian kiri, bahkan penglihatannya dilaporkan mengalami gangguan.

Baca juga: Sinergi Bersama Dinkes Lembata, Jajaran Petugas Lapas Lembata Gelar Skrining Penyakit Tidak Menular

Sementara itu, Elisabeth Somi, istri Mikhael merasa terpukul dengan kejadian yang menimpa suaminya.

Dirinya kecewa berat karena aksi brutal itu dilakukan oleh tiga oknum anggota BPD.

Bahkan, Elisabeth mengaku, efek dari aksi tersebut menyebabkan suaminya sempat muntah darah sewaktu diantar ke rumah sakit.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved