Komisioner KPU Flores Timur Bagi Cerita Caleg Nakal Paksa Masukkan Pemilih untuk Tambah Suara

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Paul Kabelen

TRIBUNFLORES.COM, LARANTUKA-Pesta demokrasi Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2019 silam ternyata menyisahkan kisah tabiat seorang calon anggota DPRD Flores Timur yang diduga nakal memaksa suara tambahan.

Kejadian itu dibeberkan Komisioner Bidang Devisi Data dan Perencanaan KPU Flores Timur, Fabianus Boli Uran, dalam acara 'Kopi Sore' bersama Dinas Dukcapil Flores Timur dan para jurnalis, Sabtu, 4 November 2023.

Diceritakan, ada oknum calon legislatif diduga memaksa anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) untuk menerima tujuh orang pemilih dari luar tempat tinggal tetap.

"Tahun 2019 itu, ada satu caleg memaksa KPPS kami untuk menerima pemilih kategori DPK. Ternyata mereka ini sudah terdaftar di DPT Makasar," katanya bernada tegas.

Baca juga: Masalah 19 Ribu Pemilih Potensial di Flores Timur Tak Bisa Nyoblos Mulai Teratasi

Statement ini bukan pertama kali diumbar. TRIBUNFLORES.COM mencatat, Fabianus Boli Uran pernah mengatakan hal serupa saat kegiatan bersama Bawaslu Flores Timur, pengurus partai politik, dan para calon anggota DPRD Flotim di Hotel Geo Permai.

Menurutnya, perbuatan semacam ini menjadi potensi kerawanan Pemilu. Ia meminta dukungan semua pihak, khususnya badan adhoc agar mengkaji Daftar Pemilih Tambahan (DPTb) terkait mekanisme dan persyaratannya.

"Itu rawan. Kami minta teman-teman jurnalis menyampaikan, teman-teman PPK dan PPS untuk mengkaji DPTb," terangnya. *

Berita TRIBUNFLORES.COM lainnya di Google News