SMK Sint Gabriel Maumere

Cerita Anjelina Nean, Siswi SMK Sint Gabriel Maumere Sudah Terima Jahitan Baju dari Kampungnya

Anjelina Nean, siswi kelas dua SMK Sint Gabriel Maumere memutuskan masuk ke sekolah yang memilikki jurusan tata busana

Editor: Hilarius Ninu
TRIBUNFLORES.COM/ARIS NINU
Anjelina Nean, siswa SMK Sint Gabriel Maumere. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Aris Ninu

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE-Anjelina Nean, siswi kelas dua SMK Sint Gabriel Maumere memutuskan masuk ke sekolah yang memilikki jurusan tata busana karena ingin membuka usaha jahit di kampungnya di Kecamatan Waiblama, Kabupaten Sikka.

Tekadnya membantu orangtua dan meringankan ekonomi keluarga mulai Anjelina tunjukkan. Yang mana saat ini ia sudah mulai menerima jahitan baju dari kampung halamannya.

"Saat ini saya sudah mulai berani terima jahitan dari kampung saya di Waiblama. Ada keluarga yang mau jahir baju mereka pesan lewat saya. Saya jahit di sekolah lalu mereka ambil. Jahitan yang saya terima masih dari kalangan keluarga. Saya bisa terbantu membantu keluarga bisa untuk biaya hidup dan sekolah," kata Anjelina di sekolahnya, Senin, 13 November 2023 pagi.

Kepada TRIBUNFLORES.COM di sekolahnya, Anjelina menuturkan, dirinya memilih jurusan tata busana karena setelah tamat ingin membantu orangtua di kampung halamannya.

 

 

Baca juga: SMKS St. Gabirel Maumere Juarai Kuis Kitab Suci 2023 Tingkat SMK di Kabupaten Sikka

 

 

 

 

"Saya ingin bisa buka jahitan dan usaha di kampung. Biar keluarga dan warga kalau mau jahit baju dan celana tidak usaha jauh-jauh ke Maumere," paparnya.

Tekadnya dan keinginan Anjelina membuka usaha telah ia tunjukkan sejak duduk di kelas dua.

Kepala Sekolah SMK Sint Gabriel Maumere, Stanislaus Adil kepada TRIBUNFLORES.COM di Maumere, menegaskan, siswa SMK di sekolahnya tuntut harus bisa siap membuka lapangan pekerjaan. Bahkan sekolahnya setiap saat membuka ruangan terbuka bagi siswa untuk belajar dan memanfaatkan fasilitas yang ada.

"Kami mau siswa kami setelah tamat bisa kerja dan buka usaha. Di sekolah ada mesin jahit yang kami siapkan untuk mereka belajar. Belajar sampai mereka bisa kuasai dunia kerja dan sesuai harapan semua pihak soal tamatan SMK harus siap kerja," paparnya.

Ia menjelaskan, dunia kerja yang diajarkan kepada siswa sesuai dengan program kurikulum merdeka belajar. Di mana siswa harus mampu bangkit dan menerapkan ilmu yang ia dapat usai tamat.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved