Berita Lembata
Tena Laja Lamalera yang Menolak Punah
Layar terbuat dari daun gebang (sejenis daun palem). Dengan terampil, berbekal pisau kecil dan untaian daun gebang, para
“(layar) rusak bukan seluruhnya, ada beberapa bagian saja yang perlu diperbaiki dan anak-anaknya atau anak-anak yang ada di pantai selalu datang untuk melihat cara menganyam layar. Jadi, saya yakin kemampuan itu susah untuk hilang,” paparnya.
Lodovikus Lelaona, nelayan senior desa Lamalera, menambahkan, layar masih sangat diperlukan dalam keseluruhan tradisi leva nuang (penangkapan ikan paus). Dia mengakui saat ini nelayan memang dimudahkan dengan adanya mesin untuk membawa perahu ke tengah lautan. Akan tetapi biasanya, jika menangkap ikan paus, mesin itu harus dimatikan jika sudah mendekati sasaran. Layar pun wajib dikibarkan.
Seperti Jepo, Lodovikus percaya kemampuan atau keterampilan orang Lamalera untuk menganyam layar tidak mungkin hilang. Dia juga sudah mengajari anak-anaknya cara menganyam layar seperti yang biasa dia lakukan.
Festival Budaya Tani Tenane Fule Penete sudah selesai. Setidaknya, ada pesan yang disampaikan. Salah satunya; Tena Laja Lamalera menolak punah.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Caleg PKB Lembata dan Flotim Ambisi Rebut Ketua DPRD |
![]() |
---|
Usai Ritual Adat, Ano Ditemukan di Dasar Laut Loang, Lembata |
![]() |
---|
Hilang Terseret Arus Pantai Loang Lembata, Karyawan PT Cendana Pearl Belum Ditemukan Tim SAR |
![]() |
---|
IFTK Ledalero Hasilkan Sistem Pangkalan Data Desa Posiwatu Terlengkap di Lembata |
![]() |
---|
Kembangkan Pembinaan Kemandirian Peternakan, Lapas Lembata Ajak Warga Binaan Beternak Ayam Pedaging |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.