Breaking News

Berita Sikka

Guru dan Siswa SDN Wairpuat Sikka KBM daiam Kelas Darurat Berdinding Bambu Lantai Tanah

Guru dan siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Wairpuat, Desa Hale, Kecamatan Mapitara, Kabupaten sikka, Nusa Tenggara Timur KBM ruangan darurat.

Penulis: Arnol Welianto | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM/ ARNOLD WELIANTO
KBM - Guru dan siswa mengikuti kegiatan belajar mengajar di ruang kelas darurat di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Wairpuat, Desa Hale, Kecamatan Mapitara, Kabupaten sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat 1 Desember 2023. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Arnold Welianto

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Guru dan siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Wairpuat, Desa Hale, Kecamatan Mapitara, Kabupaten sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) sudah 9 tahun melaksanakan Kegiatan belajar mengajar (KBM) dalam kelas darurat.

Sekolah Dasar Negeri (SDN) Wairpuat terletak di dusun Napun Kontas RT 010 RW 004.

Sejak tahun 2014 lalu para siswa harus belajar dalam ruangan kecil berdinding bambu berlantai tanah dengan fasilitas yang sangat terbatas.

Baca juga: Siswa SDN Munegajut di Riit, Sikka, dapat PMT dari Ibu Maruli Panjaitan bersama Kodam IX Udayana

 

Kepala SDN Wairpuat, Maria Warminel Iri, S. Pd menyebutkan tiga dari enam ruang kelas di sekolah tersebut masih menggunakan ruang kelas darurat yang terbuat dari bambu hasil swadaya masyarakat setempat.

Tiga ruang kelas darurat tersebut digunakan untuk (KBM) bagi siswa kelas I, II dan III. Sedangkan untuk kelas IV, V dan VI menggunakan ruang kelas permanen.

Ruang kelas darurat ini dibangun menggunakan dinding bambu untuk dijadikan kegiatan belajar mengajar bagi 18 siswa dari kelas I,II dan yang tetap semangat belajar meski dengan keterbatasan.

KBM - Guru dan siswa mengikuti kegiatan belajar mengajar di ruang kelas darurat
KBM - Guru dan siswa mengikuti kegiatan belajar mengajar di ruang kelas darurat

"Siswa yang belajar di ruang kelas darurat ada 18 siswa meliputi kelas I ada 7 siswa, kelas II itu ada 6 siswa dan kelas III ada 5 siswa," ujarnya Jumat 1 Desember 2023.

Baca juga: BREAKING NEWS : Puluhan Siswa SDN Lebantour Sikka Seberangi Laut Demi Ujian Komputer

Ia menyebutkan setiap ruangan dari kelas I hingga kelas III hanya berukuran sekitar dua kali tiga meter, dengan pintu terbuat dari sisa bahan seng untuk atap sekolah. Tinggi bangunan pun hanya sekitar dua meter.

Kondisi memprihatinkan juga terlihat dari kurangnya buku, alat ajar dan alat praktek sehingga para siswa harus bersama-sama membaca buku mata pelajaran. Jika hujan turun para guru terpaksa memulangkan para siswanya.

Sekolah ini juga belum ada pasokan listrik dan jaringan internet tidak ada.

Para guru dan pelajar hanya bisa pasrah dengan keadaan sambil berharap ada bantuan pemerintah karena sekolah tersebut merupakan tempat belajar mengajar bagi 40 siswa dan 11 guru.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved