Berita Sumba Timur

Polisi Ungkap Dugaan Penyebab Pemuda Sumba Timur Nekat Akhiri Hidup di Pohon Ara

Penyerahan jenazah korban dilakukan setelah Pihak Medis dari Puskesmas Lewa bersama penyidik Unit Reskrim Polsek Lewa melakukan tindakan visum.

Editor: Gordy Donovan
KOMPAS.COM
ILUSTRASI -Polsek Lewa Polres Sumba Timur telah menyerahkan jenazah pemuda bunuh diri di atas pohon ara berinisial YD (21) kepada pihak keluarga untuk segera dimakamkan. Penyerahan jenazah korban dilakukan setelah Pihak Medis dari Puskesmas Lewa bersama penyidik Unit Reskrim Polsek Lewa melakukan tindakan visum et repertum. 

Setelah itu kedua warga itu langsung bergegas menuju Polsek Lewa guna melaporkan kejadian tersebut.

Tewas di Pohon Ara

Sebelumnya, seorang pemuda berinisial YD (21) nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri pada pohon Ara di wilayah Desa Tana Rara, Kecamatan Lewa, Senin 18 Desember 2023.

Pada jasadnya ditemukan seutas tali nilon berwarna putih yang menjerat lehernya dan membuatnya tercekik hingga kehabisan napas.

Kapolres Sumba Timur, AKBP Fajar WLS melalui Plh Kapolsek Lewa Ipda Marius P Himbir membenarkan peristiwa itu. Adalah YD (21) yang jenasahnya ditemukan oleh dua orang saksi yakni Rio dan Mandina.

“YD ditemukan tergantung di dahan pohon ara oleh saksi Rio, yang ketika berjalan menemukan korban dalam posisi tergantung. Rio kemudian berteriak minta tolong dan kebetulan saat itu saksi Mandina sedang lewat dengan sepeda motor, lalu keduanya ke TKP dan selanjutnya saksi Mandina melaporkan hal itu ke aparat,” ujar Ipda Marius kepada POS-KUPANG.COM, Selasa 19 Desember 2023.

Kanit Reskrim Polsek Lewa, Aipda Juan Pablo lebih jauh menjelaskan, saat ditemukan kondisi jenazah YD dalam kondisi leher terjerat tali dan tergantung pada dahan pohon dengan ketinggian sekira 6 meter.

Selain itu juga terdapat cairan berwarna putih keluar dari lubang hidung kiri korban.

“Jenazah korban kemudian dievakuasi aparat dibantu warga sekita pukul 17.00 Wita, lalu dan selanjutnya dibawa ke rumah keluarga.

Sempat pula dilakukan pemeriksaan luar oleh Dokter Marselin Lado.

Keluarga juga menolak untuk dilakukan autopsi, apalagi tidak ditemukan tanda kekerasan selain korban diperkirakan meninggal sekira 2 jam dari waktu ditemukan oleh saksi,” beber Juan Pablo.

Terkait keseharian korban, berdasarkan informasi pihak keluarga menyebutkan, korban dalam kesehariannya selau berpindah -pindah dari rumah keluarga satu ke keluarga lainnya atau tidak menetap.

Hal mana yang berdampak sulitnya kerabatnya memperkirakan aktifitas korban sebelum ditemukan. Selain itu, keluarga masih belum menyepakati kapan jenazah korban akan dimakamkan.

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.

Halaman
123
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved