Hari Ibu
Peringatan Hari Ibu Pada 22 Desember: Ini Logo, Makna dan Sejarahnya
Setangkai Bunga Melati - Kuntum, menggambarkan kasih sayang kodrati antara ibu dan anak; kekuatan, kesucian antara ibu
Penulis: Nofri Fuka | Editor: Nofri Fuka
Perikatan Perkumpulan Perempuan Indonesia (PPPI) yang mewadahi perempuan Indonesia berdiri setelah kongres.
Setelah itu, Kongres Perempuan Indonesia II terselenggara pada 20–24 Juli 1935 di Jakarta.
Kongres ini membentuk Badan Pemberantasan Buta Huruf (BPBH) dan membahas perlakuan tidak adil kepada buruh perempuan perusahaan batik di Lasem, Rembang, Jawa Tengah.
Akhirnya, tanggal 22 Desember ditetapkan menjadi Hari Ibu dalam Kongres Perempuan Indonesia III di Bandung pada 22 Desember 1938.
Tanggal tersebut dipilih untuk mengingat awal persatuan gerakan perempuan pada Kongres Perempuan Indonesia I.
Penetapan ini diresmikan melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 316 Tahun 1959 tentang Hari-Hari Nasional yang Bukan Hari Libur oleh Presiden Soekarno. (*)
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Cerita Ibu-ibu di Sikka, Sortir Surat Suara Pemilu saat Peringatan Hari Ibu |
![]() |
---|
Perempuan Berdaya Indonesia Maju, Lapas Ende Upacara Hari Ibu ke-95 Tahun 2023 |
![]() |
---|
Dinkes Flores Timur Tuntaskan Masalah Kematian Ibu dan Bayi |
![]() |
---|
Erny Tallo Istri Mantan Gubernur NTT Piet Tallo Sosok Ibu Perhatian dan Penuh Cinta Kasih |
![]() |
---|
Sehari Sebelum Diakon Engel Nahak Ditahbiskan, Sang Ibu Meninggal Dunia Akibat Kecelakaan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.