Berita Sumba Timur

Diduga Aniaya Warga, Ajudan Wakil Bupati Sumba Timur Dipolisikan

Ajudan Wakil Bupati Sumba Timur, Joni diduga menganiaya warga.Kejadian itu saat acara Open House Perayaan Natal.

Editor: Gordy Donovan
POS-KUPANG.COM/HO-ISTIMEWA
FOTO ILUSTRASI KASUS PENGANIAYAAN: Ajudan Wakil Bupati Sumba Timur, Joni diduga menganiaya warga. Kasus dugaan penganiayaan itu terjadi di komplek Rumah Jabatan Wakil Bupati Sumba Timur, Kelurahan Hambala, Kecamatan Kota Waingapu, Selasa 26 Desember 2023 dinihari sekitar pukul 01.00 Wita. Kejadian itu saat acara Open House Perayaan Natal. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Christin Malehere

TRIBUNFLORES.COM, WAINGAPU - Ajudan Wakil Bupati Sumba Timur, Joni diduga menganiaya warga.

Kasus dugaan penganiayaan itu terjadi di komplek Rumah Jabatan Wakil Bupati Sumba Timur, Kelurahan Hambala, Kecamatan Kota Waingapu, Selasa 26 Desember 2023 dinihari sekitar pukul 01.00 Wita.

Kejadian itu saat acara Open House Perayaan Natal.

Pasca kejadian tersebut, UN melaporkan sang ajudan Wakil Bupati Sumba Timur ke Polres Sumba Timur berdasarkan Laporan Polisi Nomor : STTLP/B/439/XII/2023/SPKT/Polres Sumba Timur/Nusa Tenggara Timur terkait tindak pidana penganiayaan.

Baca juga: 2 Anggota Polisi di NTT Dipecat Gegara Masalah Ini

 

Kepada POS-KUPANG.COM, Kapolres Sumba Timur, AKBP Fajar Widyadarma melalui Kasat Reskrim, Iptu Helmi Wildan mengatakan telah menerima laporan tersebut dan saat ini masih dalam tahap penyelidikan.

"Kami masih melakukan pengembangan penyelidikan, dengan memeriksa saksi-saksi dan bukti-bukti," ujarnya singkat.

Terpisah, dikonfirmasi POS-KUPANG.COM, Kamis 28 Desember 2023, ajudan Wakil Bupati Sumba Timur bernama Joni mengungkapkan bahwa dalam kejadian tersebut tidak ada perbuatan penganiayaan seperti yang dilaporkan oleh UN ke Mapolres Sumba Timur.

Menurut Joni, saat itu, dirinya sebagai ajudan Wakil Bupati, bertanggungjawab terhadap keamanan dan keselamatannya, karena kondisi saat itu.

UN datang ke Rumah Jabatan dalam keadaan sempoyongan usai meneguk minuman keras sambil berteriak dan melontarkan kata-kata kasar.

"Kejadiannya pada 26 Desember 2023 dinihari sekitar pukul 01.00 Wita, Open House Natal sudah ditutup, namun masih ada beberapa pejabat Pemkab dan Anggota DPRD yang masih duduk bersama dengan Wakil Bupati di ruangan bagian dalam, sedangkan saya berada di bagian depan rumah jabatan," ungkap Joni.

Tak lama berselang, UN muncul dari luar dalam kondisi sempoyongan hendak masuk ke dalam rumah jabatan sambil berteriak-teriak nama Wakil Bupati, dan kondisi musik yang diputar agak keras sehingga Wakil Bupati juga tidak mendengar teriakan dari UN serta melanjutkan cerita dengan beberapa tamunya.

Akan tetapi, UN yang merasa diabaikan, kemudian menunjuk-nunjuk Wakil Bupati dengan tangan kanannya, sehingga Joni sebagai ajudan langsung menghalanginya.

"Saya langsung halangi UN yang hendak berjalan masuk ke dalam rumah jabatan dalam kondisi sempoyongan sambil menunjuk-nunjuk ke arah Wakil Bupati. Dan saat saya dorong pelan, UN langsung terjatuh, sehingga beberapa orang di lokasi kejadian langsung membantu mengangkat UN dan memisahkan saya ke arah berbeda," terang Joni.

Baca juga: Gempa Guncang Kabupaten Kupang NTT, BPBD Sebut Belum Ada Laporan Dampak dari Warga

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved