Berita NTT

Transpuan di Kupang Tewas Bersimbah Darah, Polisi Ungkap Kronologi hingga Motif

Aparat kepolisian dari Polresta Kupang Kota mengungkap kronologi hingga motif meninggalnya transpuan bernama Dessy alias Oktovianus Tafuli di Kupang.

Penulis: Gordy Donovan | Editor: Gordy Donovan
KOMPAS.COM
ILUSTRASI TEWAS - Aparat kepolisian dari Polresta Kupang Kota mengungkap kronologi hingga motif meninggalnya transpuan bernama Dessy alias Oktovianus Tafuli di Kupang, NTT. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

TRIBUNFLORES.COM, KUPANG - Aparat kepolisian dari Polresta Kupang Kota mengungkap kronologi hingga motif meninggalnya transpuan bernama Dessy alias Oktovianus Tafuli di Kupang, NTT.

Menurut Kapolresta Kupang Kota Kombes Pol Risihan Krisna Budhiaswanto, Jumat 29/12/2023, awalnya Dessy cekcok dengan tukang ojek yang mengantarnya sampai ke sebuah ruko baru di Jalan Amabi Tofa, tepatnya di seberang pertigaan menuju Jalan Frans Daromes. Perselisihan keduanya mengenai biaya ojek.

Desy sebelumnya diantar si ojek dari Sikumana pada dini hari, Sabtu 23 Desember 2023, selepas melayani pelanggan tetap nya. Dessy sendiri berprofesi sebagai penata rias yang bisa melayani langsung ke rumah pelanggan. Sehari sebelum kejadian itu ia lembur meluruskan rambut pelanggan dan pulang subuh.

Baca juga: Cerita Fr. Irfan SVD Rayakan Natal di Chad-Laramanay, Afrika: Beda Budaya Beda Cara Sambut Tuhan

 

Para pelaku yang menenggak minuman keras, kurang lebih 20 meter lokasi, mendengar pertengkaran antara Dessy dan tukang ojek ini. Para pelaku yang mabuk mengira pertengkaran itu dari sepasang orang yang berpacaran. Mereka kemudian mendekat dan ikut campur.

Para pelaku ini antara lain RVK yang berusia 20 tahun dan merupakan mahasiswa teologia Salatiga yang tengah pulang liburan. Lalu BEK berusia 16 tahun yang adalah adik kandung dari RVK. Keduanya merupakan anak kandung dari salah satu anggota DPRD Kota Kupang dari Partai Demokrat.

BEK juga berteman dengan MAPBO dan keduanya adalah siswa SMAN 7 Kupang. Satu tersangka lainnya ialah AM yang melarikan diri dan dalam pengejaran polisi.

Para pelaku kemudian menyadari duduk perkara sebenarnya bukan seperti yang mereka sangkakan. Kemudian tukang ojek itu kabur karena dipukuli oleh mereka.

"Korban dan tukang ojek ini saling adu mulut. Melihat keributan itu para pelaku yang berkumpul dan sedang mengkonsumsi minuman keras mendatangi tukang ojek dan korban," jelasnya.

RVK pun menghajar Dessy yang tak terima akan perlakuan itu. Dessy lantas mendapat pukulan di sekitar mata. MAPBO akhirnya ikutan menghajar wajah transpuan ini. Adiknya RVK, BEK menendang tubuh Desy. Lalu AM tiba-tiba menghantam belakang kepala Dessy dengan bambu. Bambu itu diambilnya di sekitar ruko yang baru dibangun tersebut.

Baca juga: Daftar Nama Bayi Kristen Awalan Huruf A Lengkap Maknanya

"Mereka melakukan pemukulan tukang ojek dan korban. Akibat pemukulan berulang kali ini menyebabkan korban terjatuh," lanjut Krisna Budhiaswanto.

Mereka lalu mengemasi barang-barang Dessy saat transpuan itu terkapar dan menuju ke Kolam Mata Air Tofa. Di sana mereka membakar semuanya termasuk bambu yang digunakan untuk memukul Dessy sampai bersimbah darah. Mereka membakarnya agar bisa menutupi petunjuk penganiayaan tersebut.

"Jadi mereka pelaku ini mabuk dan mereka lepas kontrol," jelas Krisna Budhiaswanto.

Setelah itu para pelaku pergi mencari orang pintar di Kabupaten Kupang dengan maksud mengaburkan kasus ini. Mereka pergi menggunakan mobil rental namun kembali pulang karena tidak bisa memenuhi syarat yang diminta si dukun.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved