Gunung Lewotobi Erupsi

Dapur Umum Pindah 20 Km, Pengungsi Gunung Lewotobi Laki-Laki Makan Terlambat

Pengungsi erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki mengeluh telat makan pagi hingga tiga jam semenjak dipindahkannya dapur umum sejak Selasa kemarin.

Penulis: Arnol Welianto | Editor: Egy Moa
TRIBUNFLORES.COM/ARNOLD WELIANTO
Suasana pengungsian erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Posko pengungsian SMP Negeri 1 Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Rabu 3 Januari 2023. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Arnold Welianto

TRIBUNFLORES.COM, LARANTUKA-Dipindahkannya dapur umum untuk para pengungsi menempati SMPN 1 Wulanggitang berdampak terhadap suplai makanan bagi para korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Pulau Flores.

Sebanyak 688 pengungsi mengaku terlambat makan sejak dapur umum dipindahkan sejauh 20 Km dari lokasi pengungsian ke Desa Konga, Kecamatan Titehena sejak Selasa 2 Januari 2024. sebelumnya dapur umum terletak di samping sekolah.

Pemindahan lokasi dapur umum dilakukan karena abu vulkanik erupsi Gunung Lewotobi mengandung belerang masuk ke dalam dapur umum.

Marseliana Kawuta, salah seorang pengungsi mengatakan, makan pagi diberikan pada pukul 10.00 Wita, dari sebelumnya  pukul 07.00 Wita.

Baca juga: Sekolah-Sekolah di Wulanggitang Kena Imbas Debu Vulkanik Gunung Lewotobi Laki-Laki

 

 

"Mungkin karena dapurnya jauh, sehingga kami terlambat makan, karena masak di Konga baru bawa kesini," katanya

Pengungsi berharap, pemerintah bisa memberikan pelayanan yang baik bagi mereka, apalagi  kebutuhan bayi dan belita.

Jumlah pengungsi hingga hari ketiga sebanyak 2. 254 jiwa yang tersebar di sembilan lokasi pengungsian. *

Berita TRIBUNFLORES.COM lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved