Pemilu 2024
Surat Gembala Uskup Manggarai Ajak Umat Pilih Pemimpin sesuai Hati Nurani
Pesta demokrasi semakin dekat, Uskup Ruteng mengajak semua umat di keuskupannya berpartisipasi dalam Pemilu memilih pemimpin sesuai hati nurani.
Penulis: Robert Ropo | Editor: Egy Moa
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Robert Ropo
TRIBUNFLORES.COM,BORONG-, Uskup Ruteng, Mgr. Siprianus Hormat, Pr, menyampaikan pesan kepada umat atau masyarakat di keuskupannya agar memilih sesuai hati nurani pemimpin yang tepat memimpin bangsa dan daerah.
Permintaan itu disampaikan oleh Mgr. Siprianus dalam Surat Gembala Menyongsong Pemilu 14 Februari 2024 berdasarkan salinan yang diperoleh TRIBUNFLORES.COM, Selasa 16 Januari 2024.
Mgr.Siprianus mengatakan para imam dan seluruh umat beriman, pesta demokrasi Pemilu tanggal 14 Februari 2024 telah berada di ambang pintu. Saat itu kita akan memilih presiden dan wakil presiden, serta para wakil rakyat dari pusat sampai daerah yang menentukan nasib bangsa ini. Karena itu, dia mengajak kita semua untuk berpartisipasi secara aktif, sesuai dengan hati nurani dalam Pemilu ini.
Dikatakanya, Konsili Vatikan Il (GS 75) mendorong kita untuk menggunakan hak pilih secara bebas dan bertanggungjawab dalam memilih pemimpin bangsa yang berkomitmen terhadap kesejahteraan umum (bonum commune), dan bukannya kepentingan keluarga (bormim familiae) atau kesejahteraan kelompok sendiri.
Baca juga: Romo Carolus Minta Keluarga Batak Saroha Manggarai Wartakan Damai ke Semua Orang
Menurut Mgr.Siprianus, dewasa ini kita sedang mengalami situasi kehidupan bangsa yang tidak mudah, yang diwarnai oleh empat tantangan besar. Pertama, kemiskinan masih melilit kehidupan banyak orang (di Manggarai Raya 20,789, pada tahun 2022) dan kesulitan ekonomi yang dipicu oleh meningkatnya harga pangan.
Kedua, korupsi masih mewarnai kehidupan bangsa yang didukung oleh tergerusnya proses demokrasi. Indeks korupsi Indonesia menurut Lembaga Transparensi Internasional meningkat dan berada di peringkat 110 dunia pada tahun 2022. Sementara 1tu ada kesan bahwa tindakan hukum terhadap korupsi berciri “tebang pilih”. Ironisnya justru tidak sedikit oknum penegak hukum yang terjerumus dalam penyalahgunaan wewenang dan perilaku korupsi.
Paus Fransiskus mengkritik keras korupsi dan menyebutnya sebagai “perilaku iblis”, karena orang menyembah uang dan melawan Allah sebagai sumber kebahagiaan sejati Menurutnya, korupsi merupakan “wabah sosial terburuk”, karena orang mencan keuntungan pribadi dengan kedok melayani masyarakat.
Ketiga, perubahan iklim yang menimbulkan pemanasan global yang dasyat. Fenomena ini kita alami secara nyata dalam perubahan cuaca dan kekeringan yang berakibat pada “gagal tanam dan gagal panen” produksi pertaman dan perkebunan, sumber utama” kehidupan masyarakat kita. Pemanasan global ini berdampak serius pada krisis pangan, krisis air, krisis energi dan krisis kemanusiaan.
Baca juga: BREAKING NEWS : Jasad ODGJ di Manggarai Barat Ditemukan di Hutan, Kepala Sisa Tengkorak
Karena itu Keuskupan Ruteng dalam tahun 2024 ini mengusung program pastoral Ekologi Integral HPS: Harmonis, Pedagogis, Sejahtera. Yaitu gerakan bersama dengan semua pihak untuk melestarikan ibu bumi dan merawat semua mahkluk ciptaan.
Keempat, bonus demografi. Dalam tahun-tahun ke depan, kita akan mengalami peningkatan jumlah penduduk dengan usia kerja atau produktif (15-64 tahun) yang lebih banyak dari jumlah penduduk usia tidak produktif (lansia dan anak-anak). Kondisi ini dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi bangsa melalui pasokan tenaga kerja produktif.
Menurutnya, peningkatan kuantitas ini tentu harus pula dibarengi oleh penguatan kualitas SDM, yang membutuhkan kapasitas kepemimpinan yang mumpuni.
Karena itu Mgr. Siprianus, mengajak untuk mencari dan menentukan pemimpin bangsa yang tepat dalam Pemilu yang akan datang.
Baca juga: Diduga Depresi dan Tertutup, Pelajar di Manggarai Barat Tewas Usai Minum Racun Hama Sidatan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.