Berita Kabupaten Kupang
Puluhan Hektar Lahan Jagung di Baumata Utara Terserang Hama
Ulat grayak atau lebih dikenal ulat tentara inj menyerang pangkal daun pada tanaman jagung atau titik tumbuh dari jagung tersebut dengan populasi ting
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Tapehen
TRIBUNFLORES.COM, OELAMASI - Sebanyak 25 hektar lahan tanaman jagung milik petani di desa Baumata Utara Kecamatan Taebenu Kabupaten Kupang terserang organisme penganggu tanamanan (OPT) ulat grayak yang nerusak tanaman jagung milik masyarakat.
Ulat grayak atau lebih dikenal ulat tentara inj menyerang pangkal daun pada tanaman jagung atau titik tumbuh dari jagung tersebut dengan populasi tinggi dan cenderung kebal terhadap pestisida biasa.
Serangan hama ulat grayak tersebut dialami oleh petani pada kelompok tani Tapinpaku, kelompok tani Tultakus, dan kelompok tani Nazareth di Desa Baumata Utara.
Petani kemudian melaporkan hak tersebut kepada PPL dan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Kupang bergerak cepat melakukan kegiatan Gerakan Pengendalian (GERDAL) Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) ulat grayak yang menyerang tanaman jagung milik petani pada Selasa 30 Januari 2024 lalu.
Baca juga: BMKG Sebut Wilayah di NTT Ini Alami Kekeringan Ekstrem Selama 61 Hari
Gerdal OPT kali ini dilakukan dengan cara melakukan penyemprotan insektisida berbahan kimia guna membasmi penyebaran ulat grayak.
PPL sekaligus Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman (POPT) Dinas Pertanian Kabupaten Kupang Thomas J. Weu, Rabu 32 Januari 2024 menjelaskan gerakan pengendalian OPT kali ini sebagai upaya Dinas Pertanian Provinsi NTT dan Kabupaten Kupang menekan pertumbuhan dan perkembangan penyebaran hama ulat grayak dengan nama latin Spodoptera frugiperda.
Kegiatan Gerdal OPT tersebut terlaksana berkat kerjasama antara UPTD Proteksi Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan ll Provinsi NTT, PPL, dan POPT Dinas Pertanian Kabupaten Kupang.
Kata dia hama ulat grayak ini tingkat perkembangannya sangat tinggi jika curah hujan rendah, dan jika hujan dengan intensitas tinggi ulat tersebut tidak berkembang atau mati.
Baca juga: Terserang Virus ASF 74 Ekor Babi di Sikka Mati Mendadak, Desa Nita Terbanyak
Thomas mengungkapkan pada umumnya hama ini menyerang pada malam hari, sedangkan pada siang hari ulat grayak bersembunyi di bawah tanaman, pangkal daun, titik tumbuh jagung atau didalam tanah. Dan tanaman jagung yang telah terserang ulat jenis ini memiliki gejala yang identik.
Bila tanaman jagung terserang ulat grayak maka gejala yang timbul yakni daun rusak, terkoyak, berlubang tidak beraturan, terdapat kotoran seperti serbuk gergaji. Kategori kerusakan pada serangan ulat grayak dimulai dari kategori ringan, sedang hingga berat. Jika sudah masuk kategori berat menuju phuso daun akan pada jagung akan gundul.
Dirinya menyarankan kepada petani untuk melakukan penyemprotan insektisida berbahan kimia Amamektin Benzoat bermerek Siklon sebagai obat yang memiliki bahan aktif yang mampu membasmi perkembangan ulat grayak pada tanaman jagung milik petani desa baumata utara.
Penyemprotan obat dalam gerakan pengendalian dilakukan pada tanaman jagung usia tanam 14 hari hingga usia 70 hari setelah tanam.
Diakui Thomas J. Weu, saat ini dinas Pertanian Kabupaten Kupang sudah menerima laporan jika hama ulat grayak telah menyerang tanaman jagung milik petani didaerah lain yang ada di kabupaten kupang.
"Dari beberapa laporan yang diterima, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kupang, Amin Juariah memberi arahan untuk lebih giat dampingi para petani, membantu membasmi ulat ini agar petani tidak gagal panen," ungkapnya.
Sebelumnya serangan hama ulat grayak juga dilaporkan Kepala Desa Oenoni II Kecamatan Amarasi Kabupaten Kupang Djalinus Bureran kepada Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Tesbatan dimana lahan pertanian warganya juga terdampak serangan hama ulat grayak pada tanaman jagung mereka.
Baca juga: Masih Status Siaga, Pengungsi Gunung Lewotobi Mulai Tinggalkan Posko Pengungsian
Djal Bureran mengatakan serangan hama tersebut hampir merata di seluruh lahan jagung milik warganya dan ulat memakan sampai pucuk jagung yang membuat pertumbuhan jagung jadi terhambat.
Dirinya mengaku sudah melaporkan hal ini ke BPP Tesbatan dan sudah mendapatkan jalan keluar bagi masyarakatnya untuk sementara waktu.
"Itu kalau pucuk yang muda sudah dimakan ulat maka akan mengerdil dan pertumbuhannya tidak baik lagi apalagi sudah mau dekat masa jagung berbunga," tembahnya.
BPP menganjurkan agar segera mungkin dilakukan penaganan dengan penyemprotan insktisida sesuai dengan dosis yang dianjurkan.(ary)
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Berita Kabupaten Kupang terkini
Berita Kabupaten Kupang hari ini
Berita Kabupaten Kupang
Baumata Utara
Hama Ulat Grayak
Tribun Flores.com
| KPU RI Tetapkan 5 Calon Anggota KPU Sikka Terpilih Periode 2024-2029 |
|
|---|
| BMKG Sebut Wilayah di NTT Ini Alami Kekeringan Ekstrem Selama 61 Hari |
|
|---|
| Kadis Pertanian Sikka Minta Jika Ada Babi Sakit Segera Laporkan ke Petugas Keswan |
|
|---|
| Terserang Virus ASF 74 Ekor Babi di Sikka Mati Mendadak, Desa Nita Terbanyak |
|
|---|
| Masih Status Siaga, Pengungsi Gunung Lewotobi Mulai Tinggalkan Posko Pengungsian |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/flores/foto/bank/originals/Kegiatan-Gerakan-Pengendalian-GERDAL-Organisme.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.