Hari Rabu Abu
Mengetahui Tentang Rabu Abu dan Penggunaan Abu bagi Umat Katolik di Dunia
Perayaan Rabu Abu dilaksanakan setiap tahun bagi umat Katolik di dunia.Gereja katolik sudah mempraktekan itu sejak dulu kala.
Penulis: Gordy Donovan | Editor: Gordy Donovan
Setelah memercikkan air suci, Imam beranya, "Puaskah engkau dengan kain kabung dan abu sebagai pernyataan tobatmu di hadapan Tuhan pada hari penghakiman?" Yang mana akan dijawab orang tersebut dengan, "Saya puas." Dalam contoh-contoh di atas, tampak jelas makna abu sebagai lambang perkabungan, ketidakabadian dan tobat.
Baca juga: Teks Misa Rabu Abu 14 Februari 2024 Lengkap Renungan Harian Katolik
Akhirnya, abu dipergunakan untuk menandai permulaan Masa Prapaskah, yaitu masa persiapan selama 40 hari (tidak termasuk hari Minggu) menyambut Paskah. Ritual perayaan "Rabu Abu" ditemukan dalam edisi awal Gregorian Sacramentary yang diterbitkan sekitar abad kedelapan.
Sekitar tahun 1000, seorang Imam Anglo-Saxon bernama Aelfric, menyampaikan khotbahnya, "Kita membaca dalam kitab-kitab, baik dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru, bahwa mereka yang menyesali dosa-dosanya menaburi diri dengan abu serta membalut tubuh mereka dengan kain kabung.
Sekarang, marilah kita kita melakukannya sedikit pada awal Masa Prapaskah kita, kita menaburkan abu di kepala kita sebagai tanda bahwa kita wajib menyesali dosa-dosa kita terutama selama Masa Prapaskah." Setidak-tidaknya sejak abad pertengahan, Gereja telah mempergunakan abu untuk menandai permulaan masa tobat Prapaskah, kita ingat akan ketidakabadian kita dan menyesali dosa-dosa kita.
Dalam liturgi kita sekarang, dalam perayaan Rabu Abu, kita mempergunakan abu yang berasal dari daun-daun palma yang telah diberkati pada perayaan Minggu Palma tahun sebelumnya yang telah dibakar. Imam memberkati abu dan mengenakannya pada dahi umat beriman dengan membuat tanda salib dan berkata, "Ingat, engkau berasal dari debu dan akan kembali menjadi debu," atau "Bertobatlah dan percayalah kepada Injil."
Sementara kita memasuki Masa Prapaskah yang kudus ini guna menyambut Paskah, patutlah kita ingat akan makna abu yang telah kita terima: kita menyesali dosa dan melakukan silih bagi dosa-dosa kita. Kita memperbaharui janji-janji yang kita ucapkan dalam pembaptisan, yaitu ketika kita mati atas hidup kita yang lama dan bangkit kembali dalam hidup yang baru bersama Kristus.
Dan yang terakhir, kita menyadari bahwa kerajaan dunia ini segera berlalu, kita berjuang untuk hidup dalam kerajaan Allah sekarang ini serta merindukan kepenuhannya di surga kelak. Pada intinya, kita mati bagi diri kita sendiri, dan bangkit kembali dalam hidup yang baru dalam Kristus.
Sementara kita mencamkan makna abu ini dan berjuang untuk menghayatinya terutama sepanjang Masa Prapaskah, patutlah kita mempersilakan Roh Kudus untuk menggerakkan kita dalam karya dan amal belas kasuhan terhadap sesama.
Bapa Suci dalam pesan Masa Prapaskah tahun 2003 mengatakan, "Merupakan harapan saya yang terdalam bahwa umat beriman akan mendapti Masa Prapaskah ini sebagai masa yang menyenangkan untuk menjadi saksi belas kasih Injil di segala tempat, karena panggilan untuk berbelas kasihan merupakan inti dari segala pewartaan Injil yang sejati."
Beliau juga menyesali bahwa "abad kita, sungguh sangat disayangkan, terutama rentan terhadap godaan akan kepentingan diri sendiri yang senantiasa berkeriapan dalam hati manusia. Suatu hasrat berlebihan untuk memiliki akan menghambat manusia membuka diri terhadap Pencipta mereka dan tterhadap saudara-saudari mereka."
Dalam Masa Prapaskah ini, tindakan belas kasihan yang tulus, yang dinyatakan kepada mereka yang berkekurangan, haruslah menjadi bagian dari silih kita, tobat kita, dan pembaharuan hidup kita, karena tindakan-tindakan belas kasihan semacam itu mencerminkan kesetiakawanan dan keadilan yang termat penting bagi datangnya Kerajaan Allah di dunia ini. (sumber the katolik.com).
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Panduan Tata Perayaan Ekaristi Rabu Abu 14 Februari 2024 |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Flores Hari Ini Selasa 13 Februari 2024, Hujan Disertai Petir |
![]() |
---|
Bacaan-bacaan Liturgi Rabu Abu 14 Februari 2024 Perayaan Hari Rabu Abu |
![]() |
---|
Santo-Santa Hari Rabu Abu 14 Februari 2024 Lengkap Cerita Perjalanan Iman Mereka |
![]() |
---|
Bacaan Injil Katolik Rabu 14 Februari 2024 Lengkap Renungan Harian Katolik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.