Pemungutan Suara Pemilu 2024
Perjuangan KPPS Desa Heawea di Ngada, Mandi Hujan, Kaki Telanjang Asalkan Logistik Selamat
Beragam cerita dan pengalaman unik dialami oleh setiap petugas KPPS dari berbagai daerah di Pulau Flores mendistribusikan logistik Pemilu 2024.
Penulis: Oris Goti | Editor: Egy Moa
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Oris Goti
TRIBUNFLORES.COM, BAJAWA- Demi menyukeskan pesta demokrasi Pemilu 2024, Ketua dan anggota KPPS di Desa Heawea, Kecamatan Aimere, Kabupaten Ngada harus memikul logistik melewati bukit dan lembah.
Perjalanan mereka sempat terhambat akibat hujan deras. Mereka pun mencari tempat yang aman untuk melindungi logistik. Tak peduli tubuh dan pakaian mereka basah yang penting logistik tidak rusak oleh hujan. Mereka juga harus berjalan dengan kaki telanjang, sebab takut tergelincir oleh bebatuan dan tanah yang licin.
Perjalanan ke Heawea dari Wawa memakan waktu kurang lebih lima jam. Ketua PPS dan aggota tiba di Kampung Heawea saat hari mulai gelap. Sejenak melepas lelah, Marten Aro, Ketua PPS, lalu sibuk mencari tempat yang bisa mengakses jaringan telepon seluler dan internet.
Marten menghubungi Ketua PPK Aimere, Zakarias Goru untuk memberitahu bahwa mereka telah tiba di Heawea, dan logistik Pemilu aman.
Baca juga: Cerita Petugas Pemilu di Ngada, Mendaki Jalan Rusak dan Berbatu 1 Km Memikul Kotak Suara
"Kemarin mereka tiba itu sekitar mau jam tujuh malam," ujar Zakarias Goru, Ketua PPK Kecamatan Aimere, Selasa 13 Februari kepada TRIBUNFLORES.COM.
"Saya apresiasi teman - teman di Heawea. Perjuangan mereka luar biasa. Itu bukti loyalitas mereka. Dalam kondisi yang sulit mampu bekerja dengan baik," imbuh Zakarias.
Zakarias menguraikan, kendaraan yang mengangkut logistik Pemilu 2024 dari Bajawa hanya sampai di Wawa. Di Wawa pun, jalan tanah.
"Kami lakukan pelepasan di situ. Dihadiri dari unsur Pemerintah Kecamatan Aimere, Polri. Selanjutnya teman - teman berjuang memikul logistik ke Heawea," kata Zakarias.
Baca juga: Hasil Olah TKP Polres Ngada, Sumber Api dari Kamar Korban
Zakarias menyebut, di Heawea terdapat dua TPS yakni di Kampung Lopijo dan Teni. Dua Kampung ini dibatasi oleh sebuah lapangan.
Selain akses jalan, Desa Heawea juga belum ada jaringan seluler. Hal ini menjadi kendala dalam komunikasi. "Yah mereka berupaya cari tempat - tempat yang ada signal kalau mau berkomunikasi atau cari informasi," ujar Zakarias.
Ketua KPU Ngada, Stefania Octaviana Meo, mengatakan distribusilogistik Pemilu 2024 sudah dimulai sejak 12 Februari untuk 11 kecamatan di luar Kota Bajawa. Sedangkan di dalam kota, dilakukan hari ini, Selasa 13 Februari..*
Berita TRIBUNFLORES.COM lainnya di Google News
Laku Keras! Parfum Heura Dinobatkan Jadi Super Growing UMKM di Shopee Super Awards 2023 |
![]() |
---|
Pemkab Manggarai Timur, Polres, KPU dan Bawaslu Tanda Tangan Dana Hibah Pilkada 2024 |
![]() |
---|
Malu Karena Hamil dengan Pria Lain, Perempuan di TTU Gorok Leher Bayinya Buang ke Hutan |
![]() |
---|
Cerita Petugas Pemilu di Ngada, Mendaki Jalan Rusak dan Berbatu 1 Km Memikul Kotak Suara |
![]() |
---|
Bacaan Liturgi Hari Ini Selasa 13 Februari 2024 Perayaan Fakultatif St Yulianus dari Antiokhia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.