Renungan Katolik Hari Ini

Renungan Katolik Hari Ini Jumat 1 Maret 2024, Kerajaan Allah Diambil dari Padamu

Mari simak Renungan Katolik hari ini Jumat 1 Maret 2024.Judul renungan katolik hari ini yaitu Kerajaan Allah Diambil dari Padamu.

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / HO-BRUDER
Br. Pio Hayon, SVD. Mari simak Renungan Katolik hari ini Jumat 1 Maret 2024.Judul renungan katolik hari ini yaitu Kerajaan Allah Diambil dari Padamu. 

Mendengar perumpamaan Yesus itu, imam-imam kepala dan orang-orang Farisi mengerti bahwa merekalah yang dimaksudkan-Nya.

Maka mereka berusaha menangkap Dia, tetapi mereka takut kepada orang banyak, karena orang banyak itu menganggap Yesus nabi.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Katolik

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Salam damai sejahtera untuk kita semua. Kerajaan Allah menjadi pusat pewartaan para nabi dan terlebih oleh Yesus Kristus. Semua pengajaran Yesus selalu mengarah kepada kerajaan Allah: “Kerajaan Allah sudah dekat, percayalah dan bertobatlah, berilah dirimu di baptis maka kamu akan diselamatkan”. Kerajaan Allah itu lalu diterjemahkan secara harafiah sebagai tempat kediaman atau rumah Allah. Namun pada saat yang sama kerajaan Allah itu juga adalah kesempurnaan hidup dalam kebahagiaan bersama Allah sendiri.

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Di hari pertama bulan Maret ini, kita disodorkan dengan bacaan-bacaan suci yang mengingatkan kita pada korban dan kerajaan Allah. Kisah Yusuf bersama saudara-sauaranya dalam kitab kejadian membantu kita mengenal tentang kebencian dan iri hati sama sekali tidak menghalangi rencana dan kehendak Allah bagi manusia. Bahkan Allah menggunakan kelicikan dan kebencian mereka menjadi berkah bagi mereka sendiri. Kisah Yusuf yang dijual oleh saudara-saudaranya ke Mesir adalah bagian dari perbuatan-perbuatan si jahat atau setan untuk menghalangi Allah menyebarkan kerajaan Allah di atas dunia.

Namun justru oleh hal-hal itulah Allah menyelenggarakan semua rencana dan kehendakNya bagi manusia dan demi tegaknya kerajaan Allah di atas bumi. Maka terjadilah saudara-saudara Yusuf itu tidak jadi membunuhnya tetapi mereka menjualnya ke Mesir melalui orang Ismael yang melewati jalan itu. Dan akhirnya Yusuf di jual ke pedagang itu sampai di Mesir. Kisah ini juga mengingatkan kita bahwa kebencian dan kejahatan itu bisa terjadi di mana saja termasuk di dalam keluarga kita sendiri.

Kisah jual beli atau perdagangan orang yang terjadi pada saat itu di mulai justru di dalam keluarga, saling menjual saudara sendiri untuk mendapatkan uang. Pola yang sama juga sedang terjadi di wilayah-wilayah kita di mana keluarga menjual anaknya sendiri kepada orang lain untuk diperjualbelikan. Keluarga sebagai tempat tumbuh kembangnya kerajaan Allah ternyata juga bisa menjadi lahan yang subur untuk tumbuhnya kebencian dan kejahatan.

Semua itu terjadi karena setan telah menguasai kita dan keluarga-keluarga kita. Jika terjadi perpecahan dalam keluarga itu berarti setan sudah mengusai keluarga itu. Jika ada persatuan maka kerajaan Allah hadir di sana. Kisah Yusuf juga menjadi simbol tentang Anak Manusia yang menjadi pewaris tunggal kerajaan Allah itu. Dalam kisah Injil yang kita dengar tentang Yesus yang mengisahkan sebuah perumpamaan tentang penggarap-penggarap kebun anggur.

Sebenarnya tujuan Yesus dalam perumpamaan ini adalah untuk mengeritik para ahli Taurat serta orang tua-tua bangsa Yahudi atau bangsa Israel sebagai bangsa yang dikasihi oleh Allah dan telah memberikan tanah terjanji kepada mereka. Bangsa Israel dianggap sebagai penggarap-penggarap utama kebun anggur Tuhan yang melambangkan kerajaan Allah. Bahkan mereka telah menjadi pemilik hak utama sebagai bangsa kepunyaan Allah dan yang memiliki kerajaan Allah itu.

Namun, di belakang, bangsa itu telah menangkap dan membunuh para nabi yang adalah utusan Tuhan untuk mengawasi kebun anggur itu sampai mereka sendiri membunuh Anak Manusia yang adalah pewaris tunggal Kerajaan Allah. Dan benarlah demikian. Maka Allah menjadi murka lalu mengusir para penggarap itu keluar dari kebun anggur dan memberikannya kepada bangsa lain untuk digarab. Bagaimana dengan kita? Kita telah menjadi bagian dari rencana dan kehendak Allah bagi dunia sebagai pengikut-pengikut Yesus. Dengan begitu kita telah sah menjadi rekan kerja Allah demi menegakkan kerajaan Allah di tengah dunia.

Namun yang terjadi adalah kita sendiri saling membenci dan membunuh di antara saudara-saudari sendiri hanya untuk kekuasaan atau kekayaan atau ketenaran di atas dunia tetapi lupa akan kerajaan Allah itu. Kita sendiri sudah dikuasai oleh keangkuhan dan kesombongan sehingga kita sendiri bahkan dalam keluarga sendiri kita bisa saling menjual saudara/i kita kepada orang lain hanya untuk kepentingan sesaat. Kita sendiri menghancurkan kerajaan Allah yang sudah diberikan kepada kita bahkan kita sendiri menolak Tuhan dengan cara hidup kita yang tidak mengakuiNya. Maka marilah kita memeriksa diri kita masing-masing agar kita tidak cepat jatuh dalam keangkuhan dan kesombongan tetapi semakin membiarkan diri kita dikuasai oleh Roh Allah sendiri.

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Pesan untuk kita, pertama: keluarga seharusnya menjadi lahan yang subur untuk tumbuhnya kerajaan Allah. Kedua, dalam keluarga juga setan bisa membangun kerajaannya dan memecah belah keluarga itu. Ketiga, tetaplah belajar untuk menjadi pengikut jalan Tuhan yang benar dengan tetap mengandalkan Roh Tuhan dalam hidup kita.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved