Berita NTT

Nelayan Rote Dapat Atensi Langgar Batas Perairan karena Sering Masuk Australia

Fokusnya dari FGD adalah membahas aktifitas nelayan dari Pulau Rote yang kerap melanggar batas perairan laut Australia.

Editor: Gordy Donovan
POS-KUPANG.COM/MARIO GIOVANI TETI
BERI PENJELASAN - Paban III Tahwimar, Kolonel Marinir Rommy Hutagaol dan Danlanal Pulau Rote, Letkol Marinir Nikodemus Balla saat doorstop di Posal Papela, Rote Timur. Kamis, 7 Maret 2024. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Mario Giovani Teti

TRIBUNFLORES.COM, BA'A - Sudah tidak asing lagi jika nelayan Rote sering tertangkap di wilayah perairan Australia.

Menindaklanjuti kejadian yang sudah biasa terjadi, Lanal Pulau Rote ambil sikap dengan menggelar Focus Group Discussion (FGD) dengan masyarakat nelayan Papela, Kecamatan Rote Timur guna membahas persoalan pelanggaran batas wilayah negara.

FGD ini digelar di Posal Papela, Kamis, 7 Maret 2024.

Sebelumnya, sejumlah pihak terkait telah dilibatkan dalam kegiatan FGD yang dilaksanakan di Markas Komando (Mako) Lanal Pulau Rote pada Selasa, 5 Maret 2024.

Baca juga: Buronan Pencuri Ternak di Oelpuah Serahkan Diri ke Polres Kupang

 

Mulai dari Kejaksaan, Kepolisian, Kodim 1627/Rote Ndao, Bakamla hingga pihak Pengawas Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Kupang serta tokoh pemuda bela negara terlibat aktif dalam diskusi.

Hasil dari FGD tersebut, kemudian dipaparkan di hadapan para nelayan di Desa Papela, Kecamatan Rote Timur.

Fokusnya dari FGD adalah membahas aktifitas nelayan dari Pulau Rote yang kerap melanggar batas perairan laut Australia.

Dalam kesempatan itu, Danlanal Pulau Rote, Letkol Marinir Nikodemus Balla mengatakan, dirinya sudah dipanggil menghadiri pertemuan yang diselenggarakan di Kementerian Polhukam Republik Indonesia, beberapa waktu lalu.

Dia mengaku, dalam pertemuan itu, sejumlah pejabat penting dihadirkan untuk membahas isu nelayan pelintas batas perairan laut.

Dirinya ikut dihadirkan, karena Pulau Rote berbatasan langsung dengan perairan Australia dan nelayan Rote sering tertangkap di Australia.

"Begitu ada kejadian di Rote, dari atas atau pimpinan pasti telepon, dan tanya beta (saya)," ungkap Danlanal Niko kepada nelayan Papela.

Sehingga dia berharap, dalam FGD itu, ada masukan yang diberikan oleh nelayan, kemudian diusahakan untuk menemukan solusi terbaik secara bersama-sama.

"Kejaksaan dan perikanan didesak untuk segera dipidanakan di negara kita, jika ada nelayan yang melanggar batas wilayah negara," cetus Danlanal Niko.

"Ini betul-betul sudah panas di atas. Karena kita malu, hubungan kita dengan Australia, atas ulah nelayan kita," lanjut dia.

"Pilihan yang baik atau tidak, ada di tangan masing-masing, dengan segala resikonya. Saya hanya meneruskan apa yang disampaikan dari Pusat, terserah bapak mama," kata dia lagi.

Danlanal Niko kemudian menganalogikan pencurian hasil laut di negara lain dalam konteks hidup sehari-hari.

Dia menganalogikan nelayan sebagai seorang anak yang melakukan pelanggaran seperti pergi mencuri berulang kali di rumah tetangga.

"Ibaratnya, rumah badeka (bertetangga) dan anak kita keluar mencuri di sebelah. Ditangkap, disita barang curian, dan si anak dikembalikan," jelas dia.

"Tapi si anak ini kembali lakukan hal yang sama, kemudian dibawa pulang baik-baik. Kira-kira bagaimana perasaan kita sebagai orang tua yang tahu perilaku anak kita seperti itu," sambung Danlanal Niko.

Menurutnya, perasaan malu dari orang tua sama halnya yang dirasakan ketika dirinya dipanggil menghadiri pertemuan yang diselenggarakan di Kementerian Polhukam Republik Indonesia, beberapa waktu lalu.

Sementara itu, Pejabat dari Mabes AL Paban III Tahwimar, Kolonel Marinir Rommy Hutagaol dalam kesempatan itu menyampaikan, TNI AL sangat menaruh perhatian khusus kepada nelayan saat beraktifitas, terutama nelayan perbatasan.

Baca juga: Nelayan Pelintas Batas Curhat ke Lanal Pulau Rote, Kami Tidak ke Australia Kalau Ada Pabrik Es

"Hari ini kita ada di sini, semua yang dilakukan adalah program yang dibuat TNI Angkatan Laut bertajuk Bintahwil (Pembinaan Ketahanan Wilayah), supaya masyarakat kita terlindungi, beraktifitas dengan baik dan sejahtera," ucap Kolonel Rommy.

Dia berharap, lewat FGD dan bakti kesehatan lewat pemeriksaan secara gratis oleh Lanal Pulau Rote, bisa memberikan arti bagi masyarakat.

"Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu jalannya kelancaran kegiatan ini," pungkas Kolonel Rommy.

"Kerja kita ini adalah kerja mulia, hasilnya untuk masyarakat dan apabila masyarakat sejahtera, tentu mereka bisa mendukung tugas-tugas kita di pertahanan negara," tutup dia.

Untuk diketahui, selain FGD dan pemeriksaan gratis, Lanal Pulau Rote juga membagikan 140 buah live jacket kepada nelayan Papela, pembagian susu kepada anak stunting dan sembako kepada masyarakat Papela.(rio)

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved