Tsunami Waiteba Lembata
Tsunami Waiteba 18 Juli 1979, 539 Meninggal dan 700 Orang Hilang.
Divisi Mitigasi Gempa dan Tsunami BMKG memulai penelitian Tsunami Waiteba 45 tahun lalu mengakibatkan ratusan orang mati dan hilang.
Penulis: Ricko Wawo | Editor: Egy Moa
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM,Ricko Wawo
TRIBUNFLORES.COM,LEWOLEBA-Tsunami Waiteba di Kecamatan Atadei (sebelum otonomi Kabupaten Lembata) pada 18 Juli 1979 merupakan salah satu bencana di Lembata dengan korban jiwa paling banyak.
Tsunami Waiteba terjadi pada pukul 01.00 Wita menelan 539 korban jiwa dan 700 korban hilang. Selain korban jiwa, peristiwa ini menyebabkan migrasi besar-besaran warga yang bermukim di pantai selatan menuju ke utara Lembata.
Bencana dahsyat ini masih membekas di dalam ingatan kolektif masyarakat Lembata. Divisi Mitigasi Gempa dan Tsunami BMKG memulai penelitian Tsunami Waiteba.
Mereka juga mengusulkan supaya pemerintah daerah Kabupaten Lembata mendirikan tugu peringatan Tsunami Waiteba sebagai monumen yang mengingatkan generasi Lembata akan bencana besar tersebut.
Baca juga: Guru SMAN 1 Nubatukan Lembata Dipukul Orangtua Siswa di dalam Kelas
Usulan ini disampaikan oleh Seismolog BMKG Divisi Mitigasi Gempa dan Tsunami, Admiral Musa Julius saat bersua dengan awak media di Kantor BPBD Kabupaten Lembata, Jumat, 8 Maret 2024.
Julius menyampaikan penelitian Tsunami Waiteba yang dilakukan BMKG merupakan upaya untuk menambah literasi dan referensi tentang bencana tersebut.
Dia menyebutkan Tsunami Waiteba merupakan tsunami yang unik karena disebabkan oleh longsoran tanah dari gunung Ile Werung, bukan disebabkan gempa tektonik.
Di hadapan para jurnalis, Julius membeberkan sejumlah dokumen dan publikasi tentang tsunami Waiteba 45 tahun silam. Dokumen penelitian dari peneliti bencana dan publikasi media nasional dan internasional saat itu.
Baca juga: Penjabat Bupati Lembata Kukuhkan Pengurus IKL Kupang
Tsunami setinggi 7-9 meter itu menyapu Waiteba dan kampung-kampung di pesisir selatan Lembata. Air laut mengubur desa tersebut sekitar pukul 01.00 dini hari saat warga tertidur pulas.
Setiap tahun warga Atadei masih memperingati Tsunami Waiteba setiap tanggal 18 Juli dengan misa dan menyalakan lilin di Waiteba. *
Berita TRIBUNFLORES.COM lainnya di Google News
Tsunami Waiteba 18 Juli 1979
Waiteba Kecamatan Atadei
Tugu peringatan Tsunami Waiteba
TribunFlores.com hari ini
Tunjangan Khusus Bagi Petugas Imigrasi di Pulau-Pulau Terluar dan Kawasan Perbatasan |
![]() |
---|
Debit Air Sungai Wae Pesi Naik, SIBAT Reo Minta Warga Waspada |
![]() |
---|
Pohon Tumbang Robohkan Rumah Warga dan Tutup Akses Tiga Desa di Flores Timur |
![]() |
---|
26 Tahun Laporan Keuangan Kopdit Obor Mas dapat Predikat WTP Kantor Akuntan Publik |
![]() |
---|
Menparekraf Luncurkan Anugerah Desa Wisata Indonesia 2024, Angkat Tema Pariwisata Hijau |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.