Badai Rob di Sikka
Cerita Warga Samparong Sikka Awali Ramadhan di Tengah Banjir Rob
Warga Desa Samparong tak bisa melaksanakan sejumlah aktivitas yang biasanya mereka lakukan untuk menyambut datangnya bulan Ramadhan.
Penulis: Arnol Welianto | Editor: Hilarius Ninu

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Arnold Welianto
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE-Awal Bulan Ramadhan tahun ini menjadi momentum tak terlupakan bagi 270 Kepala Keluarga di Desa Samparong, Kecamatan Alok, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT)
Mengawali bulan puasa, warga Desa Samparong tak bisa melaksanakan sejumlah aktivitas yang biasanya mereka lakukan untuk menyambut datangnya bulan Ramadhan.
Hal itu terjadi akibat banjir rob yang melanda wilayah perkampungan mereka.
Sejak Minggu 10 Maret 2024, wilayah Samparong dilanda banjir rob dengan ketinggian air mencapai 1 meter merendam ratusan rumah warga.
Baca juga: Prakiraan Cuaca Flores Hari Ini Jumat 15 Maret 2024, Hujan Disertai Petir
Hingga datangnya malam pertama bulan Ramadhan, banjir masih menggenangi wilayah itu, penduduk setempat menjalani malam pertama bulan Ramadhan di tengah kondisi banjir rob.
Darmansyah, salah satu warga Desa Samparong menuturkan, sejak dilanda banjir rob, aktivitas sebagian besar penduduk terganggu. Mereka tidak bisa bepergian secara leluasa karena hampir seluruh wilayah digenangi air.
Sebagian rumah penduduk tergenang banjir dengan ketinggian mencapai 1 meter. Banjir juga menggenangi jalan raya dan pekarangan rumah.
Dikatakannya, 270 kepala keluarga yang tersebar di tiga dusun di Desa Samparong terpaksa mengungsi ke kerabat terdekat yang berada pada dataran lebih tinggi.
"Buka hari pertama ditempat pengungsian di rumah kerabat yang berada pada dataran lebih tinggi,"ujarnya Jumat 15 Maret 2024.
Dikatakannya, untuk kebutuhan makan sahur, warga hanya menikmati makanan seadanya di rumah kerabat dan makanan yang dibawa dari rumah mereka.
Untuk memasak sendiri, penduduk setempat tidak bisa melakukannya. Sebab sebagian besar dapur di rumah penduduk terkena banjir rob.
Namun kata dia, hingga saat ini warga sudah mulai kembali ke rumah mereka masing-masing karena banjir rob sudah mulai surut.
"Sekarang sudah sebagian besar mulai kembali ke rumah masing masing,"katanya
Menurutnya, kejadian ini sudah sering terjadi terutama ketika cuaca ekstrim melanda perairan teluk Maumere dan perairan Flores bagian utara, pasalnya Desa Samparong merupakan satu wilayah kepulauan terluar yang berbatasan langsung dengan pulau selayar, sulawesi selatan.
warga berharap, adanya bantuan dari Pemkab Sikka, pasalnya sejak hari pertama terjadinya rob belum ada tim yang diturunkan ke lokasi.
Berita TRIBUNFLORES.COM lainnya di Google News
Badai Rob di Sikka
Badai Rob dan Gelombang tinggi
Badai Rob di Samparong
Cerita Warga Samparong
Awali Ramadhan di Tengah Banjir Rob
TribunFlores.com
Bacaan-bacaan Liturgi Sabtu 16 Maret 2024, Pekan IV Prapaskah Tahun B |
![]() |
---|
Tokoh Adat Desa Wewo Sebut Petugas PLN itu Seperti Anak Kami di Poco Leok, Manggarai |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Flores Hari Ini Jumat 15 Maret 2024, Hujan Disertai Petir |
![]() |
---|
Teks Misa Hari Minggu 17 Maret 2024 dan Renungan Harian Katolik |
![]() |
---|
BREAKING NEWS : 2 Hari, Badai Rob Terjang Pemukiman di Desa Samparong Sikka, Ratusan Warga Mengungsi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.