SMKS Yohanes XXIII Yohanes Maumere

Siapkan Lulusan Unggul, LSP-P1 SMKS Yohanes XXIII Maumere Gelar Uji Kompetensi Siswa

Lembaga Sertifikasi Profesi-Pihak 1 (LSP-P1) SMK Swasta Yohanes XXII I Yohanes Maumere menggelar uji KKNI Level II bagi 12 siswa, Sabtu,(23/03/2024).

|
Penulis: Cristin Adal | Editor: Cristin Adal
TRIBUNFLORES.COM / KRISTIN ADAL
UJIAN- Guru asesor SMKS Yohanes XXIII Yohanes Maumere saat mengawasi siswa yang mengikuti uji kompetensi Skema Sertifikasi KKNI Level II Akuntansi dan Keuangan Lembaga, Sabu, 23 Maret 2024. 

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE- Lembaga Sertifikasi Profesi-Pihak 1 (LSP-P1) SMK Swasta Yohanes XXII I Yohanes Maumere di Kabupaten Sikka menggelar uji kompetensi Skema Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) Level II bagi siswa kelas 3 pada, Sabtu, 23 Maret 2024.

Kepala SMK Yohanes XXIII Yohanes Maumere, Marselus Moa Tito yang ditemui Tribunflores.com menjelaskan uji kompetensi dilakukan untuk menyiapkan lulusan unggul sesuai standar KKNI yang telah disahkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).

"Kunjungan BNSP ini dimulai sejak tahun 2023, kami ini ingin sekolah ini mendapat rekomendasi atau izin dari BNSP untuk bisa dan layak memberikan sertifikat profesi kepada siswa. Selama ini setiap akhir tahun kita memberikan uji kompetensi keahlian (UKK), yang pertama itu kerja sama antar pihak sekolah dengan kantor dan dunia usaha lainnya untuk ujian,"kata Marselus.

Ia menjelaskan setelah UKK, sekolah memberikan sertifikat dan sifatnya hanya berlaku di kawasan atau lokal. Sementara hasil dari uji kompetensi KKNI Level II memberikan standar yang tinggi, nantinya setiap siswa mendapatkan sertifikat kompetensi yang diakui tingkat nasional di dunia kerja.

Baca juga: SMKS Yohanes XXIII Maumere, Sekolah Swasta Pertama di NTT Uji Kompetensi Bagi Siswa

 

 

"Anak-anak setelah tamat nanti dapat diterima maupun diakui di dunia kerja nasional untuk itu kita kerja sama dengan BNSP. Sehingga untuk mendapatkan izin, kita harus mendapatkan lisensi dari BNPS dan berbagai persyaratan harus dipenuhi, salah satunya penguji atau asesor yang telah teruji,"ungkap Marselus.

Marselus Moa Tito menyebutkan, uji kompetensi KKNI Level II perdana terhadap 12 siswa ini terbagi dalam lima jurusan mulai dari Administrasi Perkantoran, Akuntansi, Teknik Komputer dan Jaringan, Multimedia dan Rekayasa Perangkat Lunak. Para siswa ini diseleksi terlebih dahulu sebelum diuji.

SOSOK-
SOSOK- Kepala SMK Yohanes XXIII Yohanes Maumere, Marselus Moa Tito.   (TRIBUNFLORES.COM / KRISTIN ADAL)

 

"12 siswa ini yang pertama mengikuti ujian dan sebelumnya diseleksi. Jika mereka lulus maka mereka tidak ikut ujian akhir pada April nanti. Dan penguji atau asesor ini para guru yang telah lolos seleksi sebagai guru profesional dan mendapatkan sertifikat asesor dari BSNP,"ujarnya.

Uji kompetensi ini berlangsung sehari dan diawasi tim asesor dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), Martinus Darmonsi selaku dan Donny Sunartono di SMKS Yohanes XXIII Yohanes Maumere.

SOSOK-
SOSOK- Asesor dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), Martinus Darmonsi saat di SMK Yohanes XXIII Yohanes Maumere, Sabtu, 23 Maret 2024.  (TRIBUNFLORES.COM / KRISTIN ADAL)

 

Martinus Darmonsi menjelaskan, pengembangan Sumber Daya Manusia DM di lembaga pendidikan vokasi atau SMK harus berbasis kejuruan atau kompetensi. Pemberian sertifikat kompetensi sebagai bentuk pengakuan atas capaian kompetensi peserta didik dan persiapan memasuki dunia kerja.

Baca juga: Salut, Siswi SMK Yohanes XXIII Maumere Sabet Juara 1 Lomba Bintang Radio di Sikka

"Siswa SMK itu calon pekerja. Negara hadir untuk memperkuat, menyiapkan SDM di Lembaga pendidikan vokasi. Karena dunia industri itu dinamis, maka kami coba mengupgrade kurikulum di SMK dengan pendekatan Skema Sertifikasi. Skema itu bisa dipakai untuk menguji sesorang bisa dikatakan kompeten untuk profesi tertentu,"jelas Martinus.

Berdasarkan data pokok pendidikan (dapodik), jumlah SMK saat ini sebanyak 14.000, 25 persen di antaranya SMK negeri dan selebihnya SMK swasta. Terdapat 9 bidang keahlian, 49 program keahlian, dan 146 kompetensi keahlian.


Berita Tribunflores.com lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved