Berita Lembata

Oknum DPRD Lembata Hasan Baha Diduga Diboncengi Investor Mutiara

Oknum anggota DPRD Lembata Hasan Baha disebut tidak punya nurani meremehkan perjuangan nelayan Lewoleba menolak budidaya mutiara di Teluk Lewoleba.

Penulis: Ricko Wawo | Editor: Egy Moa
TRIBUNFLORES.COM/RICKO WAWO
Nelayan Lewoleba melakukan aksi damai memrotes rencana investasi mutiara di Teluk Lewoleba, Kabupaten Lembata, Senin 25 Maret 2024. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Ricko Wawo

TRIBUNFLORES.COM, LEWOLEBA-Aliansi Peduli Masyarakat Tanjung (APARAT) mengkritik keras oknum anggota DPRD Lembata, Hasan Baha dinilai mendukung investasi perusahaan mutiara di Teluk Lewoleba. Hasan disebut diboncengi investor memuluskan budidaya mutiara. 

Hasan  menyebutkan profesi nelayan pesisir tidak memiliki cukup modal dan tidak mempunyai peralatan yang memadai. 

Menurut anggota APARAT, Irfan Lamabelawa, Hasan Baha juga tidak punya andil besar untuk masyarakat pesisir selama tiga periode menjadi anggota dewan. 

Irfan menyebutkan Hasan Baha tidak tampak memainkan peran dalam politik anggaran untuk membantu nelayan berupa sampan atau alat tangkap yang memadai.

Baca juga: Penjabat Bupati Lembata Surati Pemerintah Pusat Batalkan Budidaya Mutiara di Teluk Lewoleba

 

"Kan tidak sama sekali. Kami menduga anggota DPRD yang satu ini telah diboncengi pihak investor untuk memuluskan niat Investor," kata Irfan, Kamis, 28 Maret 2024. 

Dia menyangkan pernyataan dari Hasan Baha dan menyebutkan dia tidak punya nurani yang berpihak pada masyarakat. 

Irfan berujar hampir sebagian besar masyarakat yang ada di wilayah lima desa di wilayah Lewulun memiliki pukat hanyut untuk mencari ikan, hasilnya digunakan untuk menyekolahkan anaknya bahkan menafkahi kehidupan sehari-hari keluarga mereka.

Sebelumnya, Anggota DPRD Lembata, Hasan Baha, mengatakan Teluk Lewoleba itu bukan hanya milik nelayan dan warga di sekitar teluk Lewoleba tapi milik semua masyarakat.

Baca juga: Dorong Kemajuan, Lapas Lembata Bangun Kerja Sama Dengan Nakertrans Kabupaten Lembata 

“Teluk Lewoleba itu milik umum, bukan milik saudara kita yang ada di sekitar Teluk Lewoleba saja," urainya. 

Dalam pengelolaan Teluk Lewoleba, kata Hasan Baha, pemerintah perlu memfasilitasi. 

Dia juga berujar nelayan di pesisir tidak memiliki modal yang cukup, tidak memiliki peralatan yang memadai. 

Teluk Lewoleba selama ini hanya untuk menyuluh, bekarang (cari siput). Karena itu menurut dia, baiklah kalau ada investor untuk memanfaatkan Teluk Lewoleba tersebut. *

 Berita TRIBUNFLORES.COM lainnya di Google News

 


 
 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved